Senin, 31 Maret 2014

Krimea, Negeri Islam yang Hilang

Indahnya Semenanjung Krimea (uaesm.maktoob.com)

Persaingan merebutkan Semenanjung Krimea bukanlah hal baru. Walaupun persaingan kadang muncul, kadang surut untuk beberapa dekade. Krimea adalah salah satu wilayah Turki Utsami, tepatnya wilayah-wilayah bagian utara.

Islam masuk ke Krimea pada paruh pertama abad ke-10 M. Kebanyakan penduduknya saat itu berdarah Turki. Kemudian mereka lebih dikenal dengan nama Tatar. Sedangkan nama Krimea (Al-Qirm) adalah bahasa Tatar yang bermakna benteng. Wilayah yang disebut Krimea tersebut saat ini dinamakan Semenanjung Krimea, ditambah beberapa wilayah Rusia saat ini mengelilingi Laut Azov, dan beberapa wilayah di sebelah utara semenanjung (berada di Ukraina saat ini).

Kerajaan Tatar Krimea berada di wilayah yang cukup luas tersebut sejak 1441 M hingga 1783 M. Kerajaan ini melemah bersamaan dengan melemahnya Turki Utsmani. Terakhir, Turki Utsmani melepasnya berdasar perjanjian “Kojak Qanarjh” tahun 1774 yang berisi terpisahnya Krimea dari Turki Utsmani.

Saat itu dimulailah kekuasaan Rusia pada wilayah Semanjung Krimea. Karena Kaisar Yekaterina II mengkhianati perjanjian “Kojak Qanarjh” yang menyatakan Krimea sebagai wilayah yang merdeka. Rusia menjajah Krimea tahun 1783. Saat itu kota-kota besar Krimea dihancurkan dan dibakari. Banyak sekali situs peninggalan sejarah Islam yang dilenyapkan.

Keberadaan Tatar Krimea, yang dulunya merupakan penduduk mayoritas dan muslim, terus berkurang terutama saat berada di bawah kekuasaan Uni Soviet. Rezim Joseph Stalin mengusir secara paksa seluruh Tatar Krimea pada tahun 1944. Saat itu Stalin menuduh Tatar berkhianat saat terjadi peperangan. Rumah-rumah dan tanah yang mereka tinggalkan dibagi-bagi kepada para petani komunis pemberontak baik dari Rusia maupun yang lainnya.

Dengan politik seperti itu, keberadaan Rusia di Krimea semakin besar. Pada sensus 2001, orang-orang yang berdarah Rusia mencapai 58% dari keseluruhan penduduk yang berjumlah 2 juta jiwa. Sedangkan penduduk yang berdarah Ukraina mencapai 24%. Sisanya, Tatar Krimea hanya 12%.

Pada tahun 1944, saat Tatar Krimea diusir secara paksa, jumlah masjid di Krimea mencapai 1800 masjid. Ketika Ukraina merdeka, dan Tatar Krimea mulai pulang, jumlah masjidnya hanya antara 20-30 masjid. Kini sudah mulai dibangun kembali hingga terdapat sekitar 300 masjid.

Status Semenanjung Krimea sebagai bagian dari Uni Soviet hingga tahun 1954. Saat itu Nikita Khrushchev, pemimpin Uni Soviet pada tahun 1954-1964, memutuskan untuk menggabungkan Krimea ke Ukraina. Sehingga ketika Ukraina merdeka tahun 1991, Krimea pun menjadi salah satu wilayahnya. (msa/dakwatuna)

Sumber bacaan: Ukraine Press, Rusia Today.



Sumber: 

Mengapa Madu Dapat Melawan Bakteri Jahat?

Madu Lebah (ilustrasi) - bengkelaqidah.com

Madu memang pasangan yang lezat untuk roti dan buah yang Anda konsumsi. Tapi, tahukah Anda? Madu ternyata juga efektif untuk melawan resistensi bakteri jahat atau bersifat antibiotik.

Profesional medis dalam American Chemical Society (ACS) membuktikan bahwa madu mampu melawan infeksi bakteri pada beberapa tingkat.

Kepala peneliti, Susan M Meschwitz mengatakan bahwa madu mengandung hidrogen peroksida, asam, efek osmotik, konsentrasi gula yang tinggi, sehingga bisa menarik sel-sel bakteri dan membunuh mereka.

Madu juga efektif menghambat pembentukan biofilm atau komunitas bakteri penyebab penyakit berlendir.

“Madu juga menghancurkan quorum sensing yang melemahkan virulensi bakteri yang lebih ampuh dibandingkan antibiotik konvensional,” ujar Meschwitz, dilansir dari Medical News Today, Selasa (1/4).

Quorum sensing adalah cara bakteri berkomunikasi satu sama lainnya yang membentuk biofilm. Pada bakteri tertentu, sistem komunikasi ini bisa mengontrol pelepasan racun yang memengaruhi patogenesis bakteri atau kemampuan bakteri menyebabkan penyakit.

Meschwitz mengatakan keuntungan lain madu memiliki sifat antioksidan. Tim peneliti memisahkan dan mengidentifikasi berbagai senyawa polifenol antioksidan. Madu efektif melumpuhkan bakteri E. coli, S. aureus, dan P. aeruginosa.



TE Connectivity Kembangkan Teknologi Pendidikan

TE Connectivity Kembangkan Teknologi Pendidikan  

Penyedia solusi teknologi informasi, TE Connectivity, mengembangkan teknologi untuk pendidikan, yakni Quareo Solution dan Office Networks Technology. Solusi tersebut memudahkan adaptasi suatu sekolah terhadap infrastruktur kabel hingga 20 tahun mendatang.

Sistem kabel yang digunakan TE Connectivity adalah AMP NETCONNECT XGA 6A. Infrastuktur ini mampu mendukung aplikasi Ethernet yang kecepatannya mencapai 10 gigabita per detik. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi kerja staf teknologi dan dapat memangkas waktu downtime.

“Solusi ini menyederhanakan masalah yang rumit pada lingkungan LAN di sekolah,” ujar Senior Sales Manager Enterprise Networks Asia TE Connectivity, Xavier Lau, lewat siaran tertulisnya, Jumat, 21 Maret 2014.

Dia melanjutkan, lewat pemanfaatan infrastruktur ini, para staf teknologi tidak perlu mendatangi server satu per satu jika terjadi kendala teknis. Karena terdapat sistem yang akan mengingatkan jika terjadi suatu masalah. "Ada juga peranti lunak untuk aplikasi perangkat bergerak berplatform iOS untuk menunjang komunikasi dan pengelolaan di antara para staf teknologi," ucap Lau.

Quareo Solution juga dipadukan dengan peranti lunak infrastructure configuration manager(ICM) yang menjanjikan kemudahan sebagai optimalisasi solusi. Pertama, adanya sistem manajemen otomatis yang dirancang untuk memetakan koneksi jaringan. Kedua, melacak pergerakan, penambahan, dan perubahan pada jaringan dari lokasi yang terpusat.

Ketiga, memastikan kualitas penggunaan portal pada komputer untuk menjaga data. Keempat, memanfaatkan fasilitas secara penuh dengan menghubungkan data penggunaan lokasi dan konektivitas. Terakhir adalah memastikan efisiensi infrastruktur.

Adapun, di Indonesia, sekolah yang sudah memanfaatkan solusi TE Connectivity adalah Sekolah Pelita Harapan International di Jakarta. Salah satu pemanfaatan yang akan mereka implementasikan adalah komputasi awan atau cloud computing.

Sumber: 
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/21/072564300/TE-Connectivity-Kembangkan-Teknologi-Pendidikan

Naskah UN SMA Harus Sampai di Provinsi 1 April

Ilustrasi: suasana ujian nasional. (Foto: Kemendikbud)

MEDAN (Berita): Naskah Ujian Nasional (UN) SMA sederajat harus sampai di provinsi maksimal pada 1 April. Sebab penerimaan naskah UN SMA di provinsi dilakukan pada 30 dan 31 Maret dan paling lambat 1 April.

“Pada 2 April, naskah UN SMA sederajat harus dikirim ke kabupaten- kabupaten pelosok atau jauh dari ibu kota provinsi. Kalau untuk daerah yang wilayahnya dekat dari ibu kota provinsi paling lambat 11 April sudah dikirimkan, ini dilakukan agar naskah UN tidak terlalu lama berada di kabupaten,” kata Ketua Panitia UN Henri Siregar, Sabtu (29/3).

Soal UN untuk SMP, masih dalam proses percetakan. Paling lambat 15 April naskah soal UN SMP sederajat sudah di provinsi. “ÜN SMP masih lama namun percetakan tetap harus dilakukan sesuai jadwal,” katanya. Sementara itu tempat penyimpanan naskah soal UN tingkat SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK, paket C dan paket C kejuruan tahun ajaran 2013-2014 disiapkan pihak percetakan di Sumatera Utara berada di kompleks pergudangan Business Center Showroom I Blok C di Jalan Letda Sujono Medan.

“Pada penyimpanan naskah soal UN tahun ini terjadi perbedaan dibandingkan tahun lalu yang merupakan wewenang pihak pegawas dari perguruan tinggi yang dipercaya kepada Universitas Negeri Medan, sehingga menyimpan naskah soal UN di kampus tersebut,” kata Ketua panitia pengadaan dan pendistribusian UN Regional I Faisal Hartawan Isma.

Namun pada tahun ini, katanya naskah soal UN masih menjadi wewenang pihak perusahaan percetakan terhadap lokasi penyimpanan naskah soal UN di provinsi masing-masing untuk selanjutnya didistribusikan ke kabupaten dan kota.

“Dengan demikian pihak Disdik Sumut tidak berperan terhadap proses penyimpanan naskah soal UN, kecuali panitia penggandaan dan pendistribusian UN untuk masing-masing regional,” katanya. Diakuinya, proses penggandaan naskah soal UN telah selesai dicetak. Namun saat ini menunggu proses pendistribusian oleh pihak percetakan ke provinsi khususnya wilayah regional I yakni Sumut, Aceh, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau. “Saat ini sudah memasuki tahap packing (pengkotakan) naskah soal UN untuk dikirimkan ke masing masing provinsi dengan menggunankan transportasi darat,” jelasnya.

Sementara itu menurut Doli yang juga merupakan bendahara panitia UN 2013 mengatakan, ketentuan penyimpanan naskah soal UN yang merupakan wewenang perusahaan percetakan itu seuai dengan standar operasional prosedur (SOP) UN.

“Untuk penyimpanan naskah soal UN di provinsi dipersiapkan pihak perusahaan percetakan, sedangkan tempat penyimpanan akhir di kabupaten dan kota ditentukan masing-masing pemerintah daerah setempat,” ujarnya.

Dia juga menyebutkan, naskah soal UN tingkat SMA sederajatnya sampai di Sumut paling lama pada 30 Maret kemarin. Sedangkan proses distribusi ke kabupaten dan kota seminggu sebelum pelaksanaan UN. “Jadi selama masa proses pendistribusian, naskah soal UN disimpan di kompleks pergudangan Business Center Showroom I Blok C di Jalan Letda Sujono Medan,” kata Doli.

Diharapkan pada proses pendistribusiannya nantinya akan berlangsung dengan baik dan tepat waktunya hingga pada pelaksaan UN. “Sedangkan naskah soal UN untuk kota terdekat akan dikirim sekira dua atau satu hari sebelum ujian. Hal itu dilakukan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan naskah soal UN,” tegasnya.

Jumlah peserta UN 2014 hingga saat ini untuk jenjang SMA sederajat adalah, SMA 99.563 orang, MA 20.847 orang, SMALB 4 orang dan paket C 4.379 orang totalnya 124.793 orang dan SMK berjumlah 85.042 orang. Jadwal UN SMA akan dilaksanakan pada 14 sampai 16 April 2014. Sedangkan jumlah peserta SMP 199.414 orang, MTs 52.602 orang, SMPT 925 orang, SMPLB 172 orang dan paket B 2.979 orang sehingga totalnya 256.092 orang. Jadwal UN akan dilaksanakan 5 sampai 8 Mei 2014.

Pada tahun ini, UN bagi siswa SD ditiadakan tapi diganti denga Ujian Sekolah/ Madrasah peserta SD 275.099 orang, MI 16.508 orang dan SDLB 162 orang sehingga totalnya 291.769 orang.(aje)

Sumber : http://beritasore.com/2014/03/31/naskah-un-sma-harus-sampai-di-provinsi-1-april/

Sekilas tentang buku "Zionis dan Syiah bersatu hantam Islam"

Sekilas tentang buku "Zionis dan Syiah bersatu hantam Islam"

Dulu orang masing mengira bahwa Iran adalah negara terdepan dalam melawan Zionisme Yahudi. Namun Buku Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam punya fakta sebaliknya. Keduanya tampak di luar bermusuhan, tapi di bawah meja saling bersalaman.

Antara tahun 1962 sampai kejatuhan Syah Pahlevi pada tahun 1979, intelijen Israel melakukan kontak kuat dengan banyak petugas Iran yang dilatih oleh militer Israel. Rezim Khomeini menghabiskan dana hingga 500 juta US Dollar guna membeli peralatan perang dari Israel sepanjang tahun 1980 hingga 1983. Bahkan keduanya terlibat secara bersamaan dalam menyerang reaktor nuklir Irak pada tahun 1981. Tidak heran di Iran ada perpustakaan Yahudi dengan foto Khomeini di dalamnya.

Romantisme Syiah dan Zionis terus berlanjut hingga invasi Amerika Serikat pada tahun 2003. Brigade Sadr adalah milisi Syiah yang melindungi tentara George Bush dari Kuwait menuju Baghdad melewati gurun pasir An-Nashiriyah. Maka tidaklah aneh jika Ali As Sistani (Ulama Syiah Irak) yang biasanya lantang menyuarakan perang atas invasi Israel tapi melarang jihad melawan hegemoni Amerika Serikat di Irak. Itulah skandal sejarah yang dilakukan oleh sumber Syiah tertinggi di negeri 1001 malam itu.

Buku ini menjadi sebuah rujukan otoritatif dalam membuka mata umat tentang relasi Syiah dan Zionis yang dilakukan dari waktu ke waktu. Semuanya dibongkar dari mulai Iran, Irak, Suriah, Hizbullah hingga potret penindasan sistematis terhadap Ahlussunah di negara Syiah terbesar di dunia.

Ditulis oleh seorang Jurnalis Islam yang menekuni kajian Zionisme Internasional dan dijabarkan dengan gaya menulis yang enak dibaca. Sangat kaya data dan fakta demi menyadarkan umat bahwa musuh umat Islam sejatinya bukan saja Zionis, tapi juga Syiah. Semoga bermanfaat!

Endorsment tokoh

“Saat ini semakin terlihat dan terbukti kolaborasi Syiah dengan zionis memerangi islam. Hal ini sudah lumrah, karena syiah adalah ciptaan zionis (yahudi) untuk memecah belah dan menghan-curkan Islam dari dalam. Syiah menjadi alat Yahudi zionis untuk mengacaukan kemurnian ajaran Islam. Syiah diciptakan oleh Abdullah bin Saba’ orang yahudi yg pura-pura masuk Islam, dgn tujuan memecah belah umat Islam dalam rangka menghancurkan Islam dengan kedok pembelaan terhadap ahlul bait Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam. Umat Islam harus mewaspadai mereka dan memas-tikan bahwa Islam yang dilaksanakan adalah sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasul shallallahu ‘alaihi wassalam.” - Ustadz Abu Bakar Ba’asyir (hafizahullah)

“Selama ini opini berhembus bahwa Syiah dan Zionis adalah dua kelompok yang saling bertikai. Namun buku ini memberikan perspektif baru dalam melihat fakta yang sebenarnya bahwa pada satu titik mereka dapat bersama melawan umat Islam. Selain itu buku ini sangat menarik karena mengetengahkan data-data mutakhir terkait upaya Zionisme menyongsong akhir zaman. Umat Islam harus membacanya.” - DR. Adhyaksa Dault (Mantan Menpora RI)

“Buku Dahsyat yg mengurai secara rinci seluk beluk musuh musuh Islam. Dengan membaca buku ini semoga pembaca memperoleh informasi dari penulis tentang konstalasi musuh musuh islam yang menggunakan cara tersamar. Penting bagi umat islam terutama para pemudanya untuk melek informasi mengenai kekuatan musuh islam dan modus operandinya dalam merusak akidah sehingga bisa mengambil pelajaran untuk memperjuangkan Islam berdasarkan manhaj nabi” - Munarman SH (Ketua An-Nashr Institute, Lembaga Kajian Strategis)

“Pencetus Syiah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’, seperti pengakuan ulama Syiah An Nubakhti dalam kitabnyaFIrakusysyiah. Dalam ajarannya banyak yg mirip Yahudi begitu pula gerakannya mirip dengan zionisme makanya tidak heran kalau terungkap skandal IRAN GATE kerja sama jual beli senjata Yahudi, Amereka dan Iran.” - Ustadz Farid Achmad Okbah (Pengamat Syiah)

Kapan buku ini akan terbit?

Buku Zionis dan Syiah bersatu hantam Islam ini diperkirakan terbit pada pertengahan juni ini, namun menurut penerbit Arrahmah Publishing, buku ini akan mundur sedikit dari jadwal yang telah ditentukan, disebabkan masalah teknis. Insya Allah, buku ini akan hadir ditangan pembaca sebelum hadirnya bulan yang penuh berkah Ramadhan nanti. Mohon doa dan support dari kaum muslimin, semoga bisa segera selesai dan dimudahkan Allah, insya Allah.

Tentang Buku;

Judul: Zionis dan Syiah bersatu hantam Islam
Penulis: Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi
Penerbit: Arrahmah Publishing
Halaman: 448 hal
Harga Pekiraan; Rp. 120 rbSumber: 
http://www.arrahmah.com/rubrik/sekilas-tentang-buku-zionis-dan-syiah-bersatu-hantam-islam.html#sthash.H4Rg79Lm.dpuf

Menyibak Sepak Terjang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Indonesia

Menyibak Sepak Terjang Jaringan Islam Liberal (JIL) di Indonesia

Oleh : Muhammad Faisal, SPd. M.MPd

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat)

Bismillahirrohmannirrohiem
Pertengahan tahun 2001, nama Jaringan Islam Liberal (JIL) mulai dikenal di Indonesia, nama tersebut mulai hangat diperbincangkan khususnya kaum muslimin Indonesia, dengan semboyan yang menawan “Islam yang membebaskan” mereka berhasil menarik perhatian banyak orang, baik yang pro maupun yang kontra.

Sebenarnya sudah banyak komentar yang diberikan terhadap statemen-statemen yang dikeluarkan oleh JIL. Bahkan sebagian orang berpendapat bahwa JIL hanyalah sekelompok orang yang kondisinya seperti seekor kucing yang sedang bangkit libidonya, mengeong keras sehingga memekakkan telinga dan menjengkelkan. Sebagian yang lain berkata bahwa pernyataan-pernyataan JIL tidak perlu dikomentari, karena akan semakin besar kepala. Tetapi apakah dibenarkan jika seorang muslim membiarkan kemunkaran..?, padahal Rasululloh telah bersabda :
صحيح مسلم ـ مشكول وموافق للمطبوع (1/ 50)
« مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ ».

“Barang siapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah dia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya (kekuasaan). Jika tidak mampu, hendaklah dicegah dengan lidahnya. Kemudian kalau tidak mampu juga, hendaklah dicegah dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman”[1]
Sekilas tentang JIL di Indonesia

Markas JIL yang berkantor di Jl. Utan Kayu 68 H Rawamangun, itu juga adalah markas ISAI yang banyak menerbitkan buku-buku kiri (sebagain berisi pembelaan terhadap PKI dan tokoh-tokohnya). Di markas itu juga sering diadakan diskusi-diskusi, drama, teater dan lain-lain. Tokoh penggerak dan donatur utama markas 68H itu adalah Goenawan Mohamad. Sedangkan kantor berita radio 68H, salah satu penggagas utamanya adalah Andreas H (pengikut kristen), mantan wartawan Jakarta Pos. kegiatan awalnya dilakukan dengan menggelar kelompok diskusi maya (milis) yang tergabung dalamIslamliberal@yahoogropus.com selain menyebarkan gagasannya lewat web sitehttp://www.Islamlib.com. Pengelolal JIL ini dikomandoi oleh beberapa pemikir muda, seperti Luthfie Assyaukanie (Universitas Paramadina Mulya), Ulil Absor Abdala (LakPesDam NU), dan Ahmad Sahal (jurnal kalam). JIL yang bekerjasama dengan para intelektual, penulis dan akademisi dalam dan luar negeri untuk menjadi kontributornya. Mereka adalah:

1. Nurcholis Madjid, Universitas Paramadina Mulya

2. Charles Kurzman, Universitas Of North Carolina

3. Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

4. AbdAlloh Laroui, Muhammad V University, Maroko

5. Masdar F. Mas’udi, Pusat Pengembangan Pesantren Dan Masyarakat, Jakarta

6. Goenawan Mohamad, Majalah Tempo, Jakarta

7. Edwan Said

8. Djohan Efendi, Deakin University, Australia

9. Abdullahi Ahmad An-Naim, University Of Khortum, Sudan

10. Jalaluddin Rahmat, Yayasan Muthahhari, Bandung

11. Asghar Ali Engineer

12. Nasaruddin Umar, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

13. Muhammed Arkoun, University Of Sorbonne, Prancis

14. Komaruddin Hidayat, Yayasan Paramadina, Jakarta

15. Sadeq Jalal Azam, Damascus University, Suriah

16. Said Agil Siraj, PBNU, Jakarta

17. Denny JA, Universitas Jayabaya, Jakarta

18. Rijal Mallarangeng, CSIS, Jakarta

19. Budi Munawwar Rahman, Yayasan Paramadina, Jakarta

20. Ihsan Ali Fauzi, Ohio University, AS

21. Taufik Adnan Amal, IAIN Alaudin, Ujung Pandang

22. Hamid Basyaib, Yayasan Aksara, Jakarta

23. Ulil Abshar Abdala, Lakpesdam-NU, Jakarta

24. Luthfie Assyaukanie, Universitas Paramadina Mulya, Jakarta

25. Saiful Mujani, Ohio State University, AS

26. Ade Armando, Universitas Indonesia, Depok

27. Syamsurizal Panggabean, Universitas Gadjahmada, Yogyakarta

Selain tokoh-tokoh di atas, beberapa tokoh Muhamadiyah juga ikut andil dalam mendukung gagasan JIL seperti Abdul Munir Mulkan dan Sukidi, bahkan ketua PP muhamadiyah, Syafii Maarif juga dapat dikatagorikan ke dalam pendukung gagasan Islam liberal, sebagaimana kita ketahui bahwa Maarif adalah pendukung gagasan liberal (neomodernisasi) Fazlur Rahman, ia juga dikenal getol dalam menolak dikembalikannya Piagam Jakarta ke dalam konstitusi.

Di samping aktif menyebarkan gagasannya di internet, radio, majalah dan sebagainya, mereka juga menerbitkan jurnal dengan nama Tashwirul Afkar (gambaran pemikiran –pen) yang dikomandoi oleh Ulil Abshar abdala (pemred), jurnal yang terbit empat bulan ini resmi dibawahi oleh lakpesdam-NU (Lembaga Kajian Dan Pengembangan SDM) berkerjasama dengan The Asia Foundation (lembaga keuangan di asia yang dimiliki oleh orang-orang kriten). Wajah liberal jurnal ini terlihat pada terbitan edisi 11/2001 yang menampilkan tema “Menuju Pendidikan Islam Pluralis”.

Kamami Zada, salah satu redaktur pelaksananya, mengkritik pendidikan Islam yang hanya membenarkan agama Islam saja, ia berkata “filosofi pendidikan Islam yang hanya membenarkan agamanya sendiri tanpa mau menerima kebenaran agama lain mesti mendapat kritik untuk selanjutnya dilakukan reorientasi. Konsep iman-kafir, muslim-nonmuslim, dan baik benar (Truth Claim), yang sangat berpengaruh terhadap cara pandang Islam terhadap agama lain, mesti dibongkar, agar umat Islam tidak lagi mengangap agama lain sebagai agama yang salah dan tidak ada jalan keselamatan.”[2]
Tujuan JIL

Suatu gerakan biasanya memulai prioritas aktivitasnya dengan mempresentasikan terlebih dahulu apa yang menjadi musuh dan ancamannya. Tanpa tendeng aling-aling JIL menyatakan

1. Gerakannya bertujuan untuk melawan atau menghambat gerakan Islam militan atau Islam fundamentalis
2. Menghambat kelompok-kelompok yang berjuang untuk menerapkan syari’at Islam secara kaffah dalam kehidupan
3. JIL merusmuskan tujuan gerakannya kedalam empat hal:
1. Memperkokoh landasan demokratisasi lewat penanaman nilai-nilai pluralisme, inklusivisme, dan humanisme (semuanya ini merupakan doktrin-doktrin Yahudi dan AS –pen)
2. Membangun kehidupan keberagamaan yang berdasarkan pada penghormatan atas perbedaan (hal ini sejalan dengan deklarasi HAM PBB yang disponsori oleh AS dan barat dimana jaminan HAM hanya diberikan kepada negara-negara yang ikut menandatangi perjanjian saja, sedangkan di luar itu tidak menjadapat jamian HAM – pen)
3. Mendukung dan menyebarkan gagasan keagamaan yang pluralis, terbuka dan humanis
4. Mencegah agar pandangan-pandangan keagamaan yang militan dan pro-kekerasan tidak menguasai wacana publik Hal ini pula yang merupakan ketakutan AS dan barat atas Islam (Islamophobia -pen)[3]

Melihat wacana yang diusung oleh JIL yang dirumuskan dalam tujuan gerakannya, hal ini mirip sekali dengan semua gagasan dan tujuan yang didengungkan oleh AS dan barat yang Islamophobia, paranoid, di sisi lain hal ini sejalan dengan proyek besar freemansonry (organisasi rahasia kaum yahudi yang ingin menguasai dunia untuk menghancurkan umat beragama terutama menghancurkan Islam).[4] Metode yang mereka lakukan untuk menghantam Islam bukan lagi dengan cara kontak fisik (ofensif), karena mereka telah belajar dari pengalaman (perang salib) bahwa dengan perang, umat Islam yang paling tololpun akan bangkit jiwa jihadnya. Metode terbaru yang mereka lakukan adalah dengan perang pemikiran (Ghazwul Fikri), dimana umat Islam digiring ke dalam lembah pemikiran tentang Islam yang labil diambil dari dua sumber utamanya yaitu Al Qur’an dan sunnah agar umat menjadi bingung, membelot, ragu-ragu, atau paling tidak diberangus semangat jihadnya.

Berbagai cara yang dilakukan barat antara lain dengan memberikan label-label miring terhadap partai-partai atau organisasi yang berbau Islam dengan nama “militan”, “radikal”, “garis keras”, “fundamentalis”, “teroris”, dan opini menyesatkan lainnya sehingga umat Islam ketakutan ketika akan menjalankan syari’atnya. Hal ini diperparah pula dengan intervensi asing di negara tercinta yang mayoritas penduduknya muslim dengan tekanan ekonomi (World Bank, IMF), politik (pemaksaan diberlakukannya demokrasi oleh AS dan barat, sehingga negara yang menolaknya dimasukkan kedalam negara yang otoriter, tiran dan konotasi negatif lainnya), militer (dengan berbagai bentuk embargo senjata) termasuk dimensi kebudayaan yang dampak negatifnya cukup signifikan (seperti pornografi, pornoaksi, life style, dan kebebasan pers yang berlindung di bawah ketiak demokrasi dan HAM).[5]
Statemen-Statemen Para Tokoh JIL Dan Jawabannya

Pernyatan-pernyataan Nurcholis Madjid

1. Semua agama sama (wihdatul adyan), menuju keselamatan. Yahudi, Kristen, Islam dan agama apa saja adalah sama.

2. Iblis dan fir’aun akan masuk surga (karena iblis memurnikan penyembahan hanya kepada Alah saja, tidak mau kepada adam)

Komentar:

Entah apa yang ada dalam pikiran Nurcholis Madjid dengan mengatakan bahwa iblis akan masuk surga, padahal Alloh telah menyatakan dalam Al Qur’an lebih dari 10 ayat tentang kekafiran perbuatan iblis yang tidak tunduk dan patuh terhadap perintah Alloh untuk sujud (memberi penghormatan) kepada adam. Iblis adalah makhluk Alahyang sombong, terkutuk, dilaknat dan sebagainya. Lalu akankah mahluk terkutuk masuk surga, pikiran yang sangat aneh. Setiap orang muslim yang awampun akan berkata “sungguh mengherankan” pikiran cendikiawan muslim ini.

3. Manusia menyatu (melebur) dengan Tuhan saat mengucapkan “wa iyyaka nasta’in” (dalam surat al fatihah)

Komentar:

Ayat dalam surat Al fatihah ini sudah sangat jelas, ada objek ada subjek, ada hamba ada kholik, ada mahluk ada pencipta. Tetapi mengapa Nurcholis Madjid mengatakan bahwa manusia melebur dengan Tuhan ketika membaca ayat IYYAKA NA’BUDU WA IYYAKA NASTA’IIN”. Dan yang terpenting, ayat di atas adalah ayat tentang keimanan, akidah yang wajib dipatuhi. Konsepsi penafsiran seperti ini jelas berasal dari tasawuf yang sesat (yang berpijakpada pemikiran ibnu arabi) yang menyakini bahwa mahluk itu adalah Tuhan itu sendiri, dan segala yang ada di dunia ini adalah perwujudan dari Tuhan. Oleh karena itu mereka mengangap bahwa penyembahan terhadap berhala merupakan bentuk penyembahan terhadap Tuhan, karena berhala itu adalah Tuhan juga. Pemikiran mana yang membenarkan logika sesat seperti ini.

4. Tidak boleh memandang salah terhadap keyakinan orang lain dengan berpatokan pada agama yang kita anut, karena vonis sesat hanya hak Alah semata.

Komentar:

Ini adalah salah satu cara mereka untuk melanggengkan paham yang mereka sebarkan. Hal ini pula yang melemahkan motivasi umat untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan pernyataan tersebut beberap ayat Al Qur’an mereka dicampakkan, yaitu membiarkan kesesatan dan kemunkaran (Ali Imran : 104, 110,114). Pernyataan bahwa vonis sesat adalah hanya hak Alloh ini pun termasuk sesat, karena di jaman rasul ada dua orang yang berselisih, maka urusan itu diadukan kepada Rasululloh lalu Beliau memberikan keputusan berdasarkan Al Qur’an. Ternyata salah seorang diantara mereka tidak menerima keputusan tersebut akhirnya dia mengadukan kepada Umar. Ketika tiba di rumah Umar mereka menceritakan perselisihan yang mereka alami, lalu Umar berkata “Tunggulah disini, kalian jangan kemana-mana”, ternyata Umar masuk ke dalam rumahnya untuk mengambilpedang, lalu Ia membunuh orangyang tidak puas atas keputusan Rasul. Setelah peristiwa itu disampaikan kepada rasul, lalu Rasul berkata “Tidak mungkin Umar akan membunuh seorang muslim”, sabda Beliau ini artinya bahwa yang dibunuh Umar bukan lagi dianggap sebagai seorang muslim, tindakan umar ini didasarkan pada firman Alloh “

5. Ajaran Islam sudah tidak cocok digunakan pada kehidupan masyarakat modern. Yang lebih cocok adalah cara pandang dan berfikir orang barat

6. Makna “La ilaha illAlloh “ adalah tiada tuhan (t kecil) kecuali Tuhan (T besar)

7. Menganjurkan agar umat Islam membaca dan mempelajari kitab-kitab suci terdahulu

8. Menganjurkan agar kita memiliki sifat sombong (AL Mutakabbir), salah satu sifat Alloh, hanya sebatas “Harga Diri”

Pernyatan-pernyataan Ulil Absor Abdala.

“Semua agama sama. Semuanya menuju jalan kebenaran. Jadi, Islam bukan yang paling benar. Pemahaman serupa sudah terjadi di kristen selama berabad-abad. Tidak ada jalan keselamatan di luar gereja. Baru pada 1965 masehi, gereja katolik di vatikan merevisi paham ini. Sedangkan Islam, yang berusia 1.423 tahun dari hijrah Nabi, belum memiliki kedewasaan yang sama seperti katolik.”

Jawaban:

Telah jelas bagi kita bahwa semua agama itu berbeda (walaupun dilihat secara definisi mungkin tujuannya sama). Contohnya dalam konsep theologi yahudi, nasrani dan Islam jelas beda. Orang yahudi meyakini bahwa Uzair adalah anak Alloh, begitupun orang nasrani mempercayai bahwa Isa adalah anak Alloh, sedangkan Islam meyakini bahwa Alloh tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (QS al ikhlash). Perhatikanlah firman Alloh:
{وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ} [التوبة: 30]

“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putera Alloh” dan orang-orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putera Alloh”. Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Alloh mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?” (QS At Taubah : 30)

Alloh mengecam keyakinan-keyakinan tersebut, bahkan dinyatakan sebagai ucapan orang-orang terdahulu yang kafir. Disamping itu Alloh juga menjelaskan bahwa mereka (yahudi dan nasrani) menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan yang mempunyai otoritas untuk menyatakan halal atau haram terhadap sesuatu, sedangkan umat Islam meyakini bahwa otoritas untuk menentukan halal dan haram hanya hak Alloh semata yang disampaikan melalui rasul-Nya. Perhatikanlah firman Alloh:
{ اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ } [التوبة: 31]

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Alloh dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Alloh dari apa yang mereka persekutukan. (QS At Taubah : 31)

Kalimat “Islam bukan yang paling benar” yang diungkapkan oleh Ulil yang justru beragama Islam merupakan sebentuk kerapuhan dalam keyakinan terhadap Islam itu sendiri. Oleh karena itu pantaskan kita mendengarkan perkataan orang yang ragu dalam aqidahnya..?, padahal Alloh telah berfirman agar kita jangan termasuk orang-orang yang ragu terhadap kebenaran agama Islam, sebagaimana firman-Nya:
{أَفَغَيْرَ اللَّهِ أَبْتَغِي حَكَمًا وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ إِلَيْكُمُ الْكِتَابَ مُفَصَّلًا وَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْلَمُونَ أَنَّهُ مُنَزَّلٌ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ } [الأنعام: 114]

Maka patutkah aku mencari hakim selain daripada Alloh, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al Quraan itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.(QS Al An’am : 114)

Kalimat “Sedangkan Islam, yang berusia 1.423 tahun dari hijrah Nabi, belum memiliki kedewasaan yang sama seperti katolik”. Ini adalah sebuah bentuk anjuran napak tilas terhadap jejak langkah orang-orang nasrani. Umat Islam sama sekali tidak membutuhkan jejak mereka, terlebih jika kita tahu bahwa “kedewasaan umat nasrani” yang merevisi doktrin kebenaran hanya ada di tangan gereja semata itu terjadi karena adanya tekanan dari pihak penguasa yang menginginkan konsep sekularisme (pemisahan antara negara dengan agama). Sekali lagi perlu ditegaskan bahwa kita tidak butuh konsep mereka dan tidak patut kita menirunya. Itulah sebabnya bahwa semua agama adalah beda. Islam mempunyai konsepsi tersendiri dalam berbangsa dan bernegara. Jika kita menyakini bahwa Al Qur’an adalah kitab suci yang patut dijadikan pedoman hidup, petunjuk jalan yang mengantarkan manusia pada kebahagian dunia dan akhirat, maka mengapa kita menjadikan orang-orang non muslim sebagai barometer. Mereka tidak akan pernah mau menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Bukankah Al Qur’an telah menjelaskan bahwa barang siapa yang berhukum bukan dengan hukum-hukum Alloh, maka dia adalah zalim, kafir dan fasik, sebagaimana firman-Nya:
{وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ} [المائدة: 45]

Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (QS Al Maidah : 45)
{وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ الْإِنْجِيلِ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فِيهِ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ} [المائدة: 47]

Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Alloh didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (QS Al Maidah : 47)

“Larangan kawin beda agama bersifat kontekstual. Pada zaman nabi, umat Islam sedang bersaing untuk memperbanyak umat. Nah, saat ini Islam sudah semilyar lebih, kenapa harus takut kawin dengan yang di luar Islam. Islam sendiri sebenarnya sudah mencapai kemajuan kala itu, memperbolehkan laki-laki muslim kawin dengan wanita ahli kitab. Ahli kitab hingga saat ini masih ada, malah, agama-agama selain nasrani dan yahudi pun bisa disebut ahli kitab. Kawin beda agama hambatannya bukan theologi, melaikan sosial.” (Majalah Gatra, 21 desember 2002)

Jawaban :

Kalimat “larangan kawin beda agama bersifat kontekstual”, ini adalah ungkapan orang yang jahil dalam ulumul qur’an. Ayat ini tidak pernah dinasakh oleh ayat lain, jadi harus dipahami keumuman ayatnya, bukan dengan kekhususan sebab turunnya. Secara faktual Al Qur’an telah melarang umat Islam untuk menikah dengan orang yang berbeda agama, sebagaimana firman-Nya:
{وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ} [البقرة: 221]

“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu’min lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu’min lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Alloh mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran. (QS Al Baqarah : 221)

Kalimat “kenapa harus takut kawin dengan yang di luar Islam”, ungkapan tersebut menunjukkan bentuk pengingkaran dan kesombongan terhadap Rabb. Setelah dengan jelas diharamkan menikah dengan orang kafir sebagaimana ayat di atas, mengapa masih ada orang yang menganjurkan agar umat Islam jangan takut menikah dengan orang non muslim, padahal berulang kali Alloh menyatakan “takutlah kamu terhadap tuhan-Mu” (QS Ali Imran : 175, Al Maidah : 3, 44, Al Hujurat : 10)

Kalimat “Kawin beda agama hambatannya bukan theologi, melaikan sosial”, pernyataan tersebut merupakan tindakan yang mencampakkan Al Qur’an. Secara lahiriah orangnya patut diwaspadai karena dapat disimpulkan bahwa dia telah menjadikan pranata sosial lebih itnggi derajatnya daripada hukum-hukum Alloh.

“Dalam pemikiran hukum Islam dibedakan antara wilayah ibadah dan muamalah. Wilayah ibadah sudah diatur secara detil. Semua tata cara ibadah harus sesuai dengan ketentuan agama. Misalnya sholat, jumlah roka’atnya tak bisa ditambah. Tetapi muamalah itu progresif dan dinamis, sesuai dengan perkembangan manusia, sedangkan hukum tuhan yang diibaratkan kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) tak pernah ada walaupun pernah diterapkan pada masa nabi, hanya berlaku pada saat itu saja. Misalnya potong tangan, qishosh dan rajam ini praktek yang lahir karena pengaruh kultur arab. Yang terpenting dalam hukum adalah mencakup lima pokok kemaslahatan (maqoshidusy syari’ah), yaitu yang menjaga jiwa, akal, agama, harta, dan kehormatan. Misalnya perlindungan akal diwujudkan dalam bentuk pelarangan minuman keras (khamar). Jadi, haramnya khamar itu bersifat sekunder dan kontekstual. Karena itu, vodka di rusia bisa jadi dihalalkan, karena situasi di daerah itu sangat dingin.” (Majalah Gatra, 21 desember 2002)

Jawaban :

Kalimat “sedangkan hukum tuhan yang diibaratkan kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) tak pernah ada walaupun pernah diterapkan pada masa nabi, hanya berlaku pada saat itu saja. Misalnya potong tangan, qishosh dan rajam ini praktek yang lahir karena pengaruh kultur arab”.

Innaa lillahi wa inna ilahi rooji’un. Apa pendapat anda terhadap pernyataan di atas? Label apa yang pantas kita berikan kepada orangyang mengatakannya?. Bukankah Al Qur’an telah menjelaskan bahwa “masuklah ke dalam Islam secara kaffah” (QS Al Baqarah : 208). Al Qur’an sendiri telah menyatakan kafir, fasik dan zalim bagi orang yang tidak berhukum dengan hukum-hukum Alloh. Potong tangan, qishash, rajam dan sejenisnya itu adalah hukum-hukum Alloh, bukan kultur arab semata dan hukum-hukum tersebut terdapat dalam taurot dan injil (yang asli).

Kalimat “Jadi, haramnya khamar itu bersifat sekunder dan kontekstual. Karena itu, vodka di rusia bisa jadi dihalalkan, karena situasi di daerah itu sangat dingin”. Ketahuilah bahwa sumber hukum Islam bukanlah akal, tetapi wahyu, dan wahyu berada jauh dalam ranah akal. Akal yang dikaruniakan Alloh janganlah digunakan untuk menghantam Al Qur’an. Logika berfikir tentang keharaman vodka bersifat sekunder karena cuaca dingin itu amburadul. Mari kita lihat logika yang sama. Zina itu haram hukumnya dalam segala kondisi, lalu apakah zina jadi halal ketika kita berada di puncak karena cuaca dingin? (tidak perlu dijawab, anda cukup tersenyum saja, itu sudah sangat memuaskan bagi kami)
Cara JIL Mengambil Dan Menafsirkan Ayat

Sehubungan dengan tujuan JIL yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, maka jelas, metode penafsiran yang digunakan oleh mereka sekenanya untuk mendukung faham yang mereka usung. Ingatlah firman Alloh bahwa orang yang dalam hatinya condonmg kepada kesesatan, mereka lebih memilih ayat-ayat yang mutasyabihat.
{فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ} [آل عمران: 7]

Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta’wilnya. (QS Ali Imran : 7)

Mereka adalah orang-orang yang tidak ‘fair’ dalam mengambil ayat dan menjelaskannya kepada umat. Disamping itu mereka tidak melakukan perbandingan dengan ayat-ayat lain yang berkaitan dengan pembicaraan yang sedang dikupas. Perilaku tersebut mirip orang-orang kafir terdahulu, sebagaimana firman-Nya :
{الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ} [البقرة: 146]

Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (QS Al Baqarah : 146)
{ إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ} [البقرة: 159]

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila’nati Alloh dan dila’nati oleh semua yang dapat mela’nati, (QS Al Baqarah : 159)
{يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ} [آل عمران: 71]

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil , dan menyembunyikan kebenaran , padahal kamu mengetahuinya? (QS Ali Imran : 71)
Para Donatur JIL

LSM (Berbau Islam) Di Indonesia Yang Bekerjasama Dengan Barat

Sinyalemen Al Qur’an Tentang Karakter Para Tokoh JIL

1. Sesudah kebenaran adalah kesesatan
{فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ} [يونس: 32]

Maka itulah Alloh Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan ?
2. Mengambil orang kafir sebagai teman, pemimpin
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ } [آل عمران: 118]

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu mereka tidak henti-hentinya kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat , jika kamu memahaminya.

3. tidak akan bersatu antara keimanan dengan kekafiran

4. menukar ayat-ayat Alloh dnegan harga yang murah
{وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُونَهُ فَنَبَذُوهُ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُونَ} [آل عمران: 187]

Dan , ketika Alloh mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab : “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,” lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.

5. mencegah manusia untuk beriman kepada Alloh
{ وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَى إِلَّا أَنْ قَالُوا أَبَعَثَ اللَّهُ بَشَرًا رَسُولًا} [الإسراء: 94]

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Alloh mengutus seorang manusia menjadi rasul?”

6. Fasik dalam membawa berita
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ} [الحجرات: 6]

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS Al Hujurat : 6)

Daftar pustaka/Maraji’:

1. Departemen Agama RI. 1989. Al-Qur’an Dan Terjemahannya. Depag RI. Jakarta

2. Hartono Ahmad Jaiz. 2004. Aliran Dan Faham Sesat Di Indonesia. Pustaka Al Kautsar. Jakarta

3. Hartono Ahmad Jaiz. 2005. Menangkal Bahaya Jil & Fla. Pustaka Al Kautsar. Jakarta

4. Hartono Ahmad Jaiz. 2006. Tarekat Tasawuf Tahlilan & Maulidan. Wacana Ilmiah Press. Solo

5. Hartono Ahmad Jaiz. 2004. Mengkritisi Debat Fikih Lintas Agama (FLA). Pustaka Al Kautsar. Jakarta

6. Imam Ahmad bin Hambal. 2000. Pokok-pokok Aqidah Ahlus Sunnah. Al-Mubarak. Cileungsi-Bogor.

7. Nancy Snow. 2003. Propaganda, Inc. edisi Kedua, Menjual Budaya Amerika ke Dunia. Opini. Jakarta

8. Dakhilullah bin Bakhiit Al-Matharafy. Peringatan Maulid Bid’ah Atau Sunnah?. Pustaka At-Tibyan. Solo

9. Fadh Abdurrahman Asy Syamiry. 2002. Ta’ziah. Darul Qolam. Jakarta

10. DR. Abdullah Al-Khaathir. 2001. Godaan Setan pada orang-orang shaleh. Pustaka At-Tibyan. Solo

11. Syaikh Abdurrahman Abdul Khalik. 1992. Garis Pemisah Antara Muslim Dan Kafir. CV. Firdaus. Jakarta

12. Hartono Ahmad Jaiz. 2005. Jejak Tokoh Islam Dalam Kristenisasi. Darul Falah. Jakarta

13. Adian Husaini. 2002. Islam Liberal. Adian Husaini. GIP. Jakarta

14. Adian Husaini. 2002. Penyestan Opini. GIP. Jakarta

15. Ahmed Deedat. 1999. The Choice, Dialog Islam Kristen, Pustaka Al Kautsar. Jakarta

16. Irena Handono, Et Al. 2004. Islam Dihujat. Bima Rodheta. Kudus

17. Drs. H. Toto Tasmara. 1999. Dajal Dan Simbol-Simbol Setan. GIP. Jakarta

18. Dr. Muhammad Ali al Khuli. 2004. Kebenaran hakiki Ajaran Yesus. Pustaka Da’i. Jakarta

19. Ahmad Husnan. 2005. Meluruskan Pemikiran Pakar Muslim. Al Husna. Surakarta

20. Hindun Al Mubarak. 2005. Langit Merah Di Atas Salib. Imanuel Press. Jakarta

21. Abu Deedat Syihab. 2005. Membongkar Gerakan Pemurtadan Umat Islam. Pustaka Tazkia Az Azhra. Jakarta

22. Nurcholis Madjid, Dkk. 2003. Fiqih Lintas Agama Membangun Masyarakat Inklusif-Pluralis. Yayasan Wakaf Paramadina Bekerjasama Dengan The Asia Foundation. Jakarta, dll.

*
[1] Bukhori – Muslim, Kitab jamiush Shahis, hadist no 32

[2] Adian Husaini, Islam Liberal, Hal 4 – 7

[3] adian husaini, Islam liberal, hal 7 – 8

[4] Toto Tasmara, dajal dan simbol-simbol setan

[5] adian husaini, penyesatan opini



Sumber :
http://www.nahimunkar.com/menyibak-sepak-terjang-jaringan-islam-liberal-jil-di-indonesia/#sthash.PzrsKIQE.dpuf

Menggugat peringatan HUT Republik taqiyah Iran oleh kaum Syi'ah di Indonesia: gerakan Khomeiniyah dan Zionisme

Menggugat peringatan HUT Republik taqiyah Iran oleh kaum Syi'ah di Indonesia: gerakan Khomeiniyah dan Zionisme
Ahlusunnah yang dihukum gantung di negeri Syiah Rafidhah Iran 


Oleh :
DR (Cand) H. Abdul Chair Ramadhan, SH, MH, MM. & Al-Ustadz Drs. A. Subki Saiman, MA.
(Peneliti Ahli LKS Al-Maqhasid Syariah)

Pengikut Syi’ah pada hari Kamis, tanggal 13 Februari 2014 bertempat di Islamic Cultural Center (ICC) melakukan peringatan dan perayaan HUT Republik Iran, dengan menghadirkan Dr. Mahmud Farazandeh (Duta Besar Iran untuk Indonesia) dan Jalaludin Rahmat. Memperingati dan merayakan HUT Republik Iran sama artinya dengan memperingati berdirinya Revolusi Syi’ah, yang notabene bukan Revolusi Islam melainkan Revolusi Syi’ah bentukan Khomeini.

Mereka telah berani memperingati HUT negara asing di Negara Kesatuan Republik Indonesia, hal ini sangat bertentangan dengan nasionalisme, dimana rasa nasionalisme mereka? Seorang nasionalis sejatinya akan mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya di atas kepentingan pribadi dan golongannya serta menjunjung tinggi kehormatan bangsa. Apa yang menjadi tujuan komunitas Syi’ah itu melakukan peringatan HUT Republik Iran di Indonesia? Jelas peringatan HUT Republik Iran itu ada kaitannya dengan peringatan Revolusi Syi’ah dan sebagai bagian ekspansi ideologi paham Imamah (Wilayah al-Faqih) bentukan Khomeini.

Ada kejanggalan dari pengikut Syi’ah yang memperingati dan merayakan HUT Republik Iran, pertama: perayaan kemerdekaan atau hari bersejarah suatu negara di Indonesia, termasuk ulang tahun Raja atau Ratu dilakukan oleh perwakilan negara tersebut. Perayaan dilakukan dengan mengundang secara resmi para pejabat dan sahabat dari perwakilan tersebut. Kalau pun ada perayaan yang dilakukan sekelompok individu, inisiator dari kelompok tersebut adalah warga negara dari negara yang merayakan, bukan warga negara Indonesia. Menjadi pertanyaan apakah mereka (kaum Syi’ah) yang mengaku Warga Negara Indonesia patut merayakan HUT Republik Iran di Indonesia?

Apakah mereka memiliki penunjukan dari Iran atas kegiatan tersebut? Kedua: pada saat yang bersamaan di berbagai negara di Timur Tengah, milisi Syi’ah telah banyak melakukan pembantaian terhadap umat Islam (ahlussunah) salah satunya di Suriah. Kehancuran dan pembunuhan massal di Suriah yang dilakukan kaum Syiah terhadap umat Islam bukan sekedar didasari oleh konflik politik dan kepentingan. Akan tetapi didasari oleh kebencian ideologis dan theologis sebagaimana tercantum dalam kitab-kitab mereka.

Iran juga tidak mendukung adanya sukarelawan untuk berjihad melawan Israel, suatu kebohongan nyata ketika Iran mengatakan sebagai musuh besar Israel, tidak pernah ada satu peluru pun ditembakkan oleh Iran ke Israel!

Harian The Jakarta Post melansir berita “Iran bans volunteers from fighting Israel” (January 08 2009):


“Iran’s state television is quoting Ayatollah Ali Khamenei as saying that Iran can’t allow volunteers to cross its border and take military action against Israel. But he says Iran won’t spare any efforts to assist Hamas in other ways.”

(Televisi pemerintah Iran mengutip Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Iran tidak bisa membiarkan sukarelawan untuk menyeberangi perbatasan dan mengambil tindakan militer terhadap Israel. Namun dia mengatakan Iran tidak akan mengampuni semua upaya untuk membantu Hamas dengan cara lain.)

Menjadi terang dan jelas bagi kita, bahwa mereka melakukan itu untuk kepentingan Iran dalam rangka memantapkan ekspor ideologi Wilayah al-faqih yang menjadi dasar bagi Revolusi Syi’ah Iran bentukan Khomeini dengan segala propagandanya, bukan semata-mata peringatan dan perayaan HUT semata.

Sesungguhnya Khomeini telah terbuka rahasianya, dan orang dekat atau yang jauh yang ikhlas mengerti bahwa Khomeini adalah musuh Islam dan umat Islam, dan ia bekerja untuk musuh-musuh agama, dan kerja sama dengan Zionisme, bahkan mewakilinya untuk mencapai maksud-maksudnya. Revolusi Khomeini adalah Zionis dalam rencana-rencananya dan Majusi dalam arahnya, keinginan ekspansinya dan agresinya, karena Khomeiniyah adalah perpanjangan gerakan-gerakan kebatinan seperti Qaramitah, Ubaidiyah, dan lain-lainnya. Perang Iran-Irak telah berjasa kepada Zionisme dalam rangka menghancurkan Islam melalui “tangan-tangan” Syi’ah Iran.

Khomeini mengatakan bahwa tidak ada pemerintah-pemerintah Islam kecuali pada zaman Rasulullah SAW dan Imam Ali as; dengan begitu Khomeini menganggap sepi pemerintahan Khulafa Rasyidin dan lain-lainnya, karena menurut akidah mereka semua itu merupakan pemerintahan yang tidak sah, karena tak ada orang yang berhak memegang kekuasaan kecuali orang Syi’ah. Terdapat suatu teks makalah karya Mahdi al-Husaini, sebagaimana dikutip oleh Muhammad Kamil al-Hasyimi dalam bukunya “Aqaidus-Syi’ah fil-Mizan,” disebutkan: “bahwa Revolusi yang dikehendaki Allah adalah Revolusi Syi’ah pada permulaannya, Islam pada lafalnya, dan Internasional pada tujuannya.” Islam yang dimaksudkan oleh Iran adalah Madzhab Jafari-Itsna Asyariyah (dua belas imam), dan itulah yang tertulis dalam Konstitusi Republik Syi’ah Iran yang menjadi pedoman Revolusi Khomeini.

Dalam Konstitusi Iran, pasal 12 disebutkan: “Agama resmi Iran adalah Islam dan madzhab Ja’far Duabelas, dan pasal ini tidak dapat dirubah sepanjang masa.” Oleh karena itu, sesungguhnya mereka menyebut Islam untuk taqiyah, agar orang suka kepada madzhab Ja’far Duabelas. Begitu pun Republik Iran, adalah suatu Republik Taqiyah!

Tidak dapat dirubahnya ketentuan pasal 12 ini jelas menunjukkan kediktatoran Iran dalam memaksakan ideologinya dan mengekspornya ke seluruh pengikut Syi’ah dimana saja mereka berada. Selanjutnya, pasal 2 berbunyi: Republik Islam adalah suatu rezim yang berdiri di atas Imamah dan pimpinan yang terus menerus.

Melihat rumusan pasal di atas menandakan secara jelas bahwa keyakinan Imamah dalam Rukun Iman dan Wilayah dalam Rukun Islam versi Syi’ah telah menjadi suatu ideologi negara Syi’ah Iran selain doktrin agama yang fundamental. Dengan ideologi keagamaan tersebut, maka keberlakuannya tidak terbatas pada territorial, sehingga tepat dikatakan ekspansi ideologi Syi’ah sama dengan keberlakuan globalisasi ekonomi sebagaimana kita rasakan saat ini.

Salah seorang mujtahid Syi’ah yang terkenal, Abd al-Husain Syaraf al-Din al-Musawi sendiri, mengakui bahwa tiada suatu penyebab “perpecahan” di antara umat Islam yang lebih hebat daripada perbedaan pendapat yang berhubungan dengan soal Imamah.

Dr. Musa al Musawi mengatakan, “Untuk kepentingan siapa Khomeini mengekspor revolusi pemikirannya yang rusak dan prinsip-prinsip yang sesat kepada bangsa-bangsa Islam yang aman untuk menimbulkan ketakutan dan kekacauan, peperangan dan perselisihan? Semua itu adalah untuk kepentingan Zionis dan musuh-musuh Islam yang berusaha keras untuk menghabiskan kekuatan umat Islam dan mengalirkan darahnya dengan tangan mereka sendiri tanpa campur tangan dari luar.” Khomeini berkata: “Nabi Muhammad telah gagal memimpin bangsa-bangsa Arab, dan Mahdi al- Muntazar akan berhasil memberi petunjuk bagi seluruh manusia.” Perkataan Khomeini ini bukanlah pendapat Khomeini sendiri, tetapi akidah seluruh Syi’ah.

Hubungan Iran dengan Israel (Zionis) dapat dilihat dari adanya kerjasama militer pada saat berkecamuknya perang Irak-Iran. Hasil penelitian Robert Dreyfuss yang telah dipublikasikan dalam buku “Devil’s Game; How The United States Helped Unleash Fundamentalist Islam,” menyatakan bahwa Israel memberikan bantuan senjata, menyediakan bantuan intelejen selama perangnya dengan Irak. Israel dan Iran memulai kerjasama militer yang lebih erat pada akhir tahun 1980, termasuk – yang paling spektakuler – serangan udara Israel pada tanggal 7 Juni 1981 ke Irak, hanya beberapa hari setelah pecahnya perang Iran-Irak.

Ikatan-ikatan Israel dengan Iran di bawah Khomeini memiliki banyak segi. Mereka memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata Iran dan organisasi pengganti dinas rahasia SAVAK-nya Shah. Selain itu, ribuan kaum Yahudi Iran telah lama aktif dalam kelas saudagar bazaar, yang banyak diantaranya berpindah ke Israel tetapi tetap mempertahankan ikatan dengan Iran, termasuk hubungan dengan keluarga-keluarga para Ayatullah konservatif yang lebih kaya. Israel juga memanfaatkan kontak-kontak itu. Patrick Lang, yang mengepalai Divisi Timur Tengah Badan Intelejen Pertahanan AS mengatakan: “Israel berhubungan dengan rezim di Iran sebagai semi-sekutu.”

Pernyataan kontra terhadap Revolusi Khomeini juga datang dari Syekh Ali Gadhanfari Karari, Ketua Majlis Ulama Syi’ah di Pakistan. Ia menyokong perlunya membuka mata umat Islam terhadap bahaya-bahaya yang datang dari Revolusi Khomeini, ia berkata: “Perlu sekali kita membuka sikap-sikap dan perbuatan-perbuatannya, menjelaskan penyelewengan-penyelewengannya, sehingga kita dapat menyelamatkan Islam dan umat Islam dari terjerumus dalam pengakuan-pengakuannya yang palsu. Dan cukup saya jelaskan bahwa konstitusi Iran pada dasarnya berdiri atas teori Wilayatul Faqih yang diciptakan oleh Khomeini…..”

Menurut Muhammad Kamil al-Hasyimi, “Revolusi Iran adalah Revolusi Persia, Majusi, etnis kabilah serta telah menghidupkan Majusiah kembali.” Dr. Musa al Musawi juga menekankan bahwa Khomeiniyah adalah gerakan Zionis yang bekerja untuk Israel, dan Israel telah membantu lima milyard dollar dalam bentuk senjata. Ia berkata bahwa Revolusi Iran telah menjalankan perang yang direncanakan oleh Zionisme Internasional untuk mematikan suara Islam yang merdeka di Iran, dan memisahkan Pemerintah Iran dari rakyatnya yang muslim dari Dunia Islam.

Kemudian dia berkata: “Khomeini telah ditetapkan oleh Zionisme untuk melakukan tindakan-tindakan yang dimaksudkan untuk menghancurkan Islam. Ia telah berhasil di dalam negeri, dan sekarang berniat untuk mengekspor gerakannya yang benci kepada Islam ke daerah-daerah lain dari Dunia Islam.” Dr. Basyar ‘Awwad, Sekretaris Jenderal Muktamar Rakyat Islam juga mengatakan: “Tak ada kesangsian lagi bahwa umat Islam sekarang menghadapi aksi-aksi agama Khomeini yang munafik dan yang telah difatwakan oleh ulama-ulama Islam sebagai gerakan yang keluar dari batas Islam.”

Perlu juga diketahui bahwa berhasilnya Revolusi Iran sangat terkait dengan propaganda Tragedi Karbala yang dianggap oleh kalangan Syi’ah sebagai Revolusi Imam Husain as. Khomeini dengan sangat jelas mengatakan hal ini dalam berbagai ceramahnya. Bahkan Ali Syari’ati menekankan pentingnya berkorban dan kalau perlu setiap orang menjadi martir bagi perjuangan yang mereka yakini. Dari hal itu muncul pernyataan, “Setiap tempat adalah Karbala, setiap hari adalah Asyura.” Dengan demikian, peringatan HUT Republik Iran dan peringatan Asyura (Karbala) adalah bagian dari pembentukan semangat Revolusi Syi’ah yang memang diinginkan untuk diekspor ke seluruh negara-negara ahlussunah sebagaimana diinginkan oleh Khomeini serta para pengikut setianya, termasuk yang ada di Indonesia.

Dr. Musa al-Musawi berkata: “Jika Imam Ali masih hidup, tentu ia akan menghukum Khomeini dengan hukuman yang ditentukan kepada orang yang murtad.” Sepakatkah pengikut Syi’ah dengan pernyataan Dr. Musa al-Musawi tersebut? Tentunya mereka tidak akan pernah mau setuju, sebab mereka juga bagian dari yang dihukumi oleh pernyataan Dr. Musa al-Musawi.

Rekan pembaca yang dimuliakan Allah (terkecuali kaum Syi’ah) dipersilahkan untuk meninjau dan memikirkan ekspansi Revolusi Syiah ke negara-negara Sunni, dapat dilihat pada bagan yang penulis sertakan dalam artikel ini.

BAGAN :
EKSPOR REVOLUSI (WILAYAH AL-FAQIH) SYI’AH IRAN KE NEGARA-NEGARA SUNNI



Sumber: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/menggugat-peringatan-hut-republik-taqiyah-iran-oleh-kaum-syiah-di-indonesia-gerakan-khomeiniyah-dan-zionisme.html#sthash.EEAlNfaM.dpuf

Kamis, 27 Maret 2014

VIdeo Definisi Sosiologi


Apaan tuh Sosiologi ? PPKn yah ? Pelajaran hafalan lagi yah ?

Tonton deh video ini dan sosiologi jadi menarik banget !

Selamat Belajar.

Video Belajar Enzim Pencernaan


Bingung belajar Biologi tentang Enzim Pencernaan ?

Coba deh kamu tonton video materi dari zenius.net berikut ini :

Selamat Belajar.

Video Ikatan Tata Nama Senyawa


Lagi bingung belajar Ikatan Tata Nama Senyawa ?

Coba deh kamu tonton video materi dari zenius.net berikut ini :

Selamat Belajar. 

Rabu, 26 Maret 2014

Rangkuman Fisika SMA Gagasmedia

Berikut kami berikan file cd rangkuman Fisika SMA gagasmedia.

File ini mencakup beberapa hal antara lain :
  • Ingat Rumus
  • Apa Yang Mereka Temukan ?
  • Latihan
  • Prediksi


Silahkan download di ziddu atau 4shared
Semoga bermanfaat.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites