Rabu, 30 April 2014

UGM Kembangkan Susu Kedelai Fermentasi untuk Balita Penderita Gizi Buruk


Angka malnutrisi pada balita di Indoesia ternyata masih cukup tinggi sehingga masih mengundang keprihatinan bagi banyak sebagian kalangan peneliti di Perguruan Tinggi. Data Kementerian Kesehatan pada tahun 2012 menyebutkan, sedikitnya 900 ribu balita di Indonesia mengalami malnutrisi. Selain itu, bahan pokok pembuatan makanan bayi yang masih bertumpu pada susu impor juga menjadi masalah tersendiri.

Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengembangkan produk penunjang nutrisi alternatif. Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Ir. Indyah Sulistya Utamy, S.U., berhasil mengembangkan formulasi susu kedelai fermentasi sebagai bahan makanan penunjang nutrisi bayi. Indyah menceritakan, gagasan ini berawal dari hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan kedelai secara langsung tanpa fermentasi. Dari penelitian tersebut, kemudian dikembangkan untuk membuat formulasi dari susu kedelai yang sudah difermentasi. Menurut Indyah, kedelai memiliki beberapa kelebihan dibandingkan susu murni sebagai bahan pokok pembuatan makanan bayi. “Susunan asam amino pada kedelai ekuivalen dengan susu murni,” ujarnya saat ditemui di Laboratorium Gizi FTP UGM, Kamis (10/4).

Selain itu, susu kedelai yang sudah difermentasi dapat mengurangi oligosakarida sehingga kandungan protein lebih mudah dicerna. Agar bisa dibuat susu dalam bentuk bubuk, susu kedelai yang sudah difermentasi selanjutnya dilakukan proses penepungan. Hasil penepungan tersebut lalu dicampurkan beras yang sudah difermentasi. “Karbohidrat didapatkan dari beras yang sudah difermentasi, sedangkan proteinnya dari kedelai,” paparnya.

Penelitian yang bekerjasama dengan PT Sari Husada ini memakan waktu lebih kurang tiga tahun. Selama tiga tahun, kata Indyah, beberapa pengembangan dilakukan dalam penelitian susu kedelai fermentasi ini. “Tahun pertama kita fokuskan pada bubuk kedelai, tahun berikutnya kita kembangkan fermentasi kedelai, tahun ketiga kita mencampurkan susu kedelai fermentasi dengan beras fermentasi,” tuturnya.

Meski belum diluncurkan, produk ini nantinya akan dikemas berupa minuman dengan bahan baku susu kedelai fermentasi yang dicampur dengan beras fermentasi. Selain itu, produk ini juga akan ditambahkan dengan tambahan mineral, vitamin sesuai standar gizi untuk balita. Indyah mengaku, pihaknya belum bisa memastikan kapan produk ini bisa dipasarkan secara komersial. (Humas UGM/Faisol)

Sumber : 
http://ugm.ac.id/id/berita/8877-ugm.kembangkan.susu.kedelai.fermentasi.untuk.balita.penderita.gizi.buruk

UI Terus Kembangkan Pembelajaran Daring


Tak hanya mendukung program pemerintah lewat Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT), Universitas Indonesia sudah sejak lama mengembangkan pembelajaran daring bagi mahasiswa UI. Lewat laman www.scele.ui.ac.id, dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat yang luas dari perkuliahan. Menurut Ketua Kantor Pelayanan dan Pengembangan Sumberdaya Pembelajaran (PPSP) UI, Gatot Fatwanto Hertono, Ph.D., saat ini terdapat setidaknya 800 mata kuliah dari berbagai program studi di UI pada laman tersebut.

Pembelajaran daring memungkinkan dosen dan mahasiswa melaksanakan kegiatan perkuliahan tanpa harus tatap muka. Walaupun demikian, sebagian pembelajaran daring masih bersifat mendukung jalannya kelas tatap muka. Di UI, misalnya, mahasiswa dapat mengunduh bahan kuliah di www.scele.ui.ac.id, mengumpulkan tugas, dan melakukan ujian pada laman tersebut.

Media interaksi pada laman tersebut juga dapat semakin kaya karena dosen dan mahasiswa dapat memanfaatkan forum diskusi online. Menurut data PPSP, seluruh fakultas di UI telah memanfaatkan fasilitas ini. Namun, pada tahun 2013, fakultas yang paling banyak menggunakan pembelajaran daring adalah Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran. Pembelajaran daring juga digunakan pada kuliah-kuliah pada Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Terintegrasi (MPKT) dan kuliah lain tingkat rumpun ilmu.

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah mata kuliah yang dibuka pada laman tersebut meningkat cukup pesat. Pada 2011, mata kuliah yang dibuka berjumlah 130. Jumlah ini meningkat menjadi 400 pada 2012 dan menjadi 800 mata kuliah pada 2013. Ke depanya, diharapkan laman scele.ui.ac.id dapat menjadi media interaksi yang lebih kaya, dengan pemanfaatan forum diskusi online.

Tahun ini, PPSP menargetkan peningkatan pengguna laman scele. Rencananya, akan ada sosialisasi yang lebih luas kepada ke setiap fakultas agar lebih banyak dosen yang memanfaatkan fasilitas dan layanan dari pembelajaran daring ini.

Di samping pembelajaran daring untuk mahasiswa UI, PPSP juga telah mengembangkan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk kelompok masyarakat yang tidak dapat menempuh pendidikan secara tatap muka. PJJ juga memungkinkan universitas-universitas yang tidak memiliki pakar di bidang tertentu untuk memanfaatkan kelas PJJ dari UI. Interaksi dalam PJJ dapat berlangsung melalui video conference.

Dengan PJJ, mahasiswa dapat memanfaatkan keberagaman materi ajar dan dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Fakultas yang pernah menjadi fasilitator PJJ ini antara lain Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu Komputer. "Jadi, mahasiswa ada di tempat lain, tapi dia dapat mengambil pendidikannya secara jarak jauh," kata Gatot.

Peserta didik dapat mengikuti salah satu mata kuliah dalam program PJJ dan akan mendapatkan kredit akademik sesuai dengan jumlah SKS yang diambil. Selain itu, dalam penyelenggaraan PJJ, UI dapat bekerja sama dengan universitas lain dengan prinsip berbagi sumber daya. (KHN

Sumber : http://www.ui.ac.id/id/news/archive/7560

Pendaftaran SBMPTN Mulai 12 Mei 2014



Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2014 akan dimulai pada 12 Mei 2014 mulai pukul 8.00 WIB dan berakhir 6 Juni 2014 pukul 22.00 WIB. Universitas Padjadjaran akan menerima 2.616 calon mahasiswa dari SBMPTN, dan sebanyak 2.755 calon mahasiswa akan diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang saat ini telah memasuki tahap proses seleksi.

Prof. Asep Gana Suganda, Sekretaris Eksekutif I Panitia Lokal Bandung Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), sedang memaparkan persiapan pelaksanaan SBMPTN 2014 di Gedung Rektorat ITB Jln. Tamansari Bandung (Foto oleh: Dadan T.)*

“Unpad akan menerima calon mahasiswa jenjang S-1( sarjana) melalui SNMPTN dan SBMPTN. Kuotanya kurang lebih 50% untuk SNMPTN dan 50% untuk SBMPTN. Tidak ada seleksi mandiri untuk S-1 kecuali untuk 125 orang mahasiswa asing,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pembelajaran Unpad, Prof. Engkus Kuswarno, MSi, saat ditemui usai jumpa pers SBMPTN 2014 di Ruang Pimpinan Gedung Rektorat ITB Jln. Tamansari Bandung, Rabu (30/04). Jumpa pers ini menghadirkan perwakilan dari Unpad, ITB, UPI, dan UIN Sunan Gunung Djati, serta dipandu Prof. Asep Gana Suganda, Sekretaris Eksekutif I Panitia Lokal Bandung SBMPTN.

Mengapa seleksi mandiri jenjang S-1 Unpad hanya untuk mahasiswa internasional? Prof. Engkus menjelaskan, mahasiswa internasional dari beberapa negara itu tidak bisa ikut SNMPTN dan SBMPTN karena sebagai Warga Negara Asing mereka tidak bisa memenuhi persyaratan calon peserta SNMPTN maupun SBMPTN. Untuk itu, lanjut Prof. Engkus, seleksi mandiri dilaksanakan untuk mereka. Kuotanya tidak lebih dari 2,5% dari total mahasiswa baru yang diterima, yaitu 125 orang.

“Kuota terbanyak mahasiswa asing untuk program studi Farmasi, ada 30 orang, FKG 27 orang, dan Fakultas Kedokteran 25 orang. Prodi lainnya ada yang hanya 1 orang, 3 orang, hingga totalnya menjadi 125 orang,” jelas Prof. Engkus.

Sementara untuk Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang harus ditanggung oleh mahasiswa yang diterima di Unpad, jumlahnya sama dengan tahun lalu, tidak mengalami peningkatan. Biaya kuliah yang harus dibayar mahasiswa tergantung pada program studi yang dipilih dan kemampuan orang tua. Kelompok UKT yang berlaku untuk tahun 2014 bisa dilihat di http://smup.unpad.ac.id/pembiayaan/

Bagi lulusan SMA dan sederajat, selain bisa mengikuti seleksi calon mahasiswa jenjang S-1, Unpad juga telah membuka seleksi calon mahasiswa jenjang Diploma. Pendaftaran seleksi Diploma dibuka mulai 17 Maret hingga 21 Juni 2014, dan seleksi dilakukan berdasarkan Penjaringan Prestasi Akademik (PPA) menggunakan nilai rapor sejak semester 1 sampai dengan semester 5 khusus pada mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

Ujian tertulis SBMPTN akan dilaksanakan dalam satu hari pada Selasa 17 Juni. Ini berbeda dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya yang biasanya dilaksanakan lebih dari satu hari. Sedangkan ujian keterampilan akan dilaksanakan pada 18 dan.atau 19 Juni 2014. Ujian keterampilan dilaksanakan oleh peminat program studi ilmu seni dan keolahragaan.

Salah satu perbedaan lain dalam pelaksanaan SBMPTN tahun ini adalah biaya seleksi menjadi lebih ringan yaitu Rp 100.000,- baik untuk peserta saintek maupun soshum, termasuk biaya ujian keterampilan. Tahun lalu, biaya seleksi Rp 150.000 untuk saintek atau soshum, dan Rp 175.000,0 untuk peserta campuran (saintek dan soshum).

Informasi tentang SBMPTN bisa dilihat di website sbmptn.or.id, sementara informasi tentang seleksi masuk Unpad bisa dilihat di website smup.unpad.ac.id. *

Laporan oleh: Erman *

Sumber : http://www.unpad.ac.id/2014/04/pendaftaran-sbmptn-mulai-12-mei-2014/

Peneliti UNS Temukan BBN "Genderuwo"


Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia kini tengah diliputi kelangkaan suplai dalam negeri. Kasus terakhir, solar sempat menghilang dari pasaran karena terbatasnya stok solar dan mengakibatkan antrian kendaraan yang panjang di berbagai kota. Kelangkaan dan keterbatasan produksi BBM ini pun mendorong Dr. Ir.Endang Yuniastuti, MSi untuk meneliti biofuel dengan bahan dari tanaman genderuwo sebagai pengganti BBM.

“Tanaman yang memiliki nama latin Sterculia Foetida Linn ini banyak tumbuh di sekitar pemakaman karena itu banyak masyarakat yang menyebutnya tanaman genderuwo,” ungkap dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) itu ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (08/04/2013).

Penggunaan bio fuel Genderuwo diakui olehnya sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan. Ia menyebutkan bahwa bio fuel ini telah diujicobakan pada sejumlah mesin industri dan mesin kendaraan 2 tak-4 tak. “Dari hasil ujicoba, bio fuel tanaman genderuwo memiliki tingkat emisi yang sangat rendah dan tidak menghasilkan polutan sehingga ramah bagi lingkungan,” tuturnya.

Keuntungan lain dari penggunaan bio fuel genderuwo, lanjut Endang, adalah harganya yang terjangkau bagi masyarakat. Ia menyebutkan, dari hasil kalkulasinya harga bio fuel genderuwo kurang dari Rp 3.000 per liternya. Sebagai perbandingan, bio fuel tanaman genderuwo lebih efisien daripada tanaman bio fuel lainnya, seperti jarak. “Campuran bio fuel genderuwo dengan solar dapat 1:10 hingga 1:50, sedangkan tanaman jarak hanya 1:1. Jadi, bio fuel ini lebih efisien,” tandas dia.

Untuk mendapatkan bio fuel ini, tanaman genderuwo diolah melalui proses ekstrasifikasi, yaitu biji tanaman genderuwo yang telah tua kemudian dihancurkan dan diperas untuk diambil asam lemaknya. Kandungan minyak yang tinggi terutama asam lemak sterkulat inilah yang menjadikan tanaman yang memiliki sebutan fruits of mystis ini menjadi potensial sebagai biofuel. Proses tersebut menghasilkan bio fuel hingga 80%. “Untuk skala lab bisa mencapai 80%, jika dikompres biasa 70%. Padahal tanaman jarak hanya sebesar 35%,” terangnya.

Bio fuel yang dihasilkan dari tanaman genderuwo inipun dapat diolah menjadi bio diesel sebagai bahan bakar mesin diesel. Berdasarkan penelitiannya sejak 2008, ia mengatakan bahwa titik didih bio fuel genderuo mencapai 220 derajat, sehingga dapat digunakan sebagai subtitusi bahan bakar solar. “Titik didih solar hanya 180 derajat, sedangkan bio diesel dari tanaman genderuwo mencapai 220 derajat. Jadi sudah cukup untuk menggantikan solar sebagai bahan bakar mesin diesel,” tegasnya.

Endang pun menjamin ketersediaan pasokan bahan baku biji tanaman genderuwo bila akan dilakukan produksi massal bio fuel tersebut. “Tanaman ini biasa tumbuh di dataran rendah dan memiliki masa produksi relatuf lebih lama. Tanaman ini juga dapat bertahan hingga ratusan tahun dengan menghasilkan sepanjang waktu. Ia setiap saat berbunga dan menghasilkan buah. Tetapi musim besarnya sekitar Februari-Maret,” kata Endang.

Saat ini dia telah menawarkannya ke Pertamina untuk produksi massal. “Yang seharusnya memproduksi secara massal adalah pemerintah. Saya tidak punya lahan untuk budidaya tanaman ini,” ujarnya. Ia berharap hasil penelitiannya ini dapat dipergunakan untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak hanya sebatas penelitian.[]

Sumber : http://uns.ac.id/id/uns-research/peneliti-uns-temukan-bbn-genderuwo.html

Selamatkan Pantai, Mahasiswa UNS Ciptakan Land Sea Belt


Empat mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) menciptakan Land Sea Belt sebagai upaya penyelamatan pantai dari kerusakan lingkungan akibat abrasi dan krisis ikan segar. Keempat mahasiswa tersebut adalah Eka Feri Rudianto, Hidayat Zainuddin, Akbar Hantar Rochamadhon, dan Hardiyanto Agung Nugroho.

Koordinator tim, Eka Feri Rudianto menuturkan Land Sea Belt merupakan dek apung ramah lingkungan yang berfungsi menjaga keseimbangan alam dan manusia. Pembuatannya didasarkan atas realita di desa Kandang Panjang, pesisir utara Kabupaten Pekalongan. “Konsep Land Sea Belt ini berdasarkan riset dan survei yang kita lakukan di daerah pantai utara Pekalongan karena penangkapan ikan yang berlebihan menyebabkan nelayan kesulitan mendapatkan ikan. Selain itu, karena kerusakan garis pantai yang semakin tergerus akibat abrasi,” ungkap Feri di Kantor Humas dan Kerjasama UNS, Jumat (26/4/2013). Berdasarkan riset, garis pantai di pesisir utara Pekalongan telah mengalami kemunduran 10-15 meter dalam kurun waktu enam tahun akibat abrasi.

“Land Sea Belt sebagai dek apung dapat difungsikan sebagai keramba ikan yang dapat memecah gelombang penyebab abrasi, melindungi tempat persemaian bakau shelter edukasi, shelter nelayan, bahkan dapat dikelola sebagai pembangkit listrik tenaga ombak,” urainya. Ia pun mencontohkan, hubungan Land Sea Belt dengan hutan bakau adalah simbiosis mutualisme. Tanaman bakau yang masih dalam tahap persemaian membutuhkan pelindung dari ombak agar dapat tumbuh kokoh. Sedangkan, ikan dalam keramba di dek apung membutuhkan hutan bakau sebagai sumber makanannya. “Dua hal ini tidak dapat dipisahkan karena sama-sama saling membutuhkan. Kemudian dalam perkembangannya, dek apung menyesuaikan dengan pertumbuhan hutan bakau,” tandas Feri.

Land Sea Belt yang diciptakan keempat mahasiswa tersebut sangat fleksibel dan mudah untuk dipasang. “Land Sea Belt ini bentuknya seperti puzzle. Setiap modul berukuran 25 meter. Jadi dek apung ini sangat fleksibel letak dan jumlahnya karena mengikuti pergerakan garis pantai,” kata Feri. Untuk materialnya, dapat dipakai kayu laban yang dipakai nelayan untuk membuat kapal. Sehingga, masyarakat yang ingin menggunakan Land Sea Belt dapat membuatnya sendiri.

Meskipun demikian, Land Sea Belt yang didesain saat ini hanya mampu digunakan di lokasi tertentu, seperti di daerah Pantura atau pantai daerah lain yang memiliki ombak kecil dan angin berkecepatan sedang. “Memang lokasi untuk Land Sea Belt ini khusus (daerah pantura), tidak seperti di pantai selatan yang angin dan ombaknya besar,” ujar Feri.

Land Sea Belt yang diciptakan keempat mahasiswa ini mengusung mereka menjadi juara keduaStudent Category dalam sayembara FuturArc yang diselenggarakan oleh Building dan Construction Interchange (BCI) Asia pada 2011 lalu. Pembuatan konsep Land Sea Belt sendiri membutuhkan waktu tiga bulan. “Kita mulai membuat konsep pada September 2011, selesai sekitar 3 bulan kemudian dan langsung kita ajukan untuk FuturArc BCI Asia karena batas waktu pengumpulan konsep akhir Desember 2011,” imbuh Feri.

FuturArc Prize sendiri merupakan sayembara desain arsitektur yang diselenggarakan untuk mencari solusi perancangan/desain berwawasan lingkungan yang menyeluruh di Asia Pasifik. Hal ini bertujuan untuk menjadi katalisator perubahan, lumbung gagasan dan solusi untuk desain berkelanjutan. FuturArc terdiri dari dua kategori yakni Professional Category dan Student Category. “Juara I itu dari Filipina, juara II dari UNS, yang juara III dari UGM,” ujar Hidayat, salah satu anggota tim yang menemani Feri saat itu.

Dalam acara FuturArc, keempat mahasiswa tersebut dituntut untuk menyampaikan desain dan konsep untuk memecahkan permasalahan nonarsitektural secara arsitektur. “Disana, kita menyampaikan desain dan konsep. Fokusnya adalah kita dapat memecahkan permasalahan non arsitektural secara arsitektur. Dalam artian membuat suatu wadah yang dapat digunakan sebagai aktivitas manusia namun itu juga sebagai solusi atas isu-isu lingkungan. Saat itu jurinya dari India, Thailand, Inggris, Indonesia, dan Singapura,” kisah dia. Kemenangan Land Sea Belt dalam ajang itu, menurutnya, karena mengusung isu kerusakan lingkungan yang masih hangat, mudah diaplikasikan, dan multifungsi.

Keberadaan Land Sea Belt tidak hanya terhenti pada ajang FuturArc tersebut, melainkan juga diperkenalkan kepada masyarakat luas melalui berbagai diskusi. “Kemarin kita sudah diikutkan dalam diskusi di Jogja dan Semarang. Dalam waktu dekat kita juga akan ke Bandung,” tandas Feri.[]

Sumber : http://uns.ac.id/id/uns-research/selamatkan-pantai-mahasiswa-uns-ciptakan-land-sea-belt.html

Selasa, 22 April 2014

Perempuan Merah-Putih akan taklukan gunung tertinggi Antartika


Perempuan Merah-Putih akan taklukan gunung tertinggi Antartika
Tim pendaki dari perempuan Merah-Putih Indonesia akan melakukan pendakian ke Gunung Vinson Massif (4.897 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di Benua Antartika. Aksi ini dilakukan, bagian dari kampanye misi lingkungan, yaitu kampanye bumi dari pemanasan global.

"Kampanye tentang pemanasan global kami lakukan juga penyelamatan hutan dan lingkungan. Selain di dalam negeri juga melalui kedutaan di luar negeri yang kami singgahi," kata Koordinator perempuan Merah-Putih, Ny Nunky di Bandung, seperti dilansir dari Antara, Selasa (22/4).

Sebelumnya, kata Nunky para pendaki dari kelompok aktivis perempuan tersebut sukses mendaki Puncak Cartenz di Papua Indonesia, Kilimanjaro di Afrika, Elbrus di Eropa, Puncak Denali di Alaska serta di Himalaya.

"Tim pendaki dari Perempuan Merah-Putih telah melakukan pendakian ke sejumlah puncak tertinggi di dunia, dan kami tengah bersiap untuk melakukan misi pendakian ke Gunung Vinson Massif di Antartika," ujarnya yang juga menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari rangkaian pendakian puncak dunia.

"Persiapan harus matang, karena pendakian di Vinson Massif berada di kutub, tantangan berbeda dengan pendakian di gunung lainnya," katanya jelasnya.

Pada kesempatan itu, Nunky menyatakan komitmen komunitas Perempuan Merah-Putih Indonesia untuk terus menggelorakan semangat kaum hawa untuk ikut aktif dalam menjaga lingkungan dan pelestarian alam.

"Pelestarian alam merupakan bagian dari tugas kaum perempuan, justru kita memiliki peran strategis dalam kampanye lingkungan hidup," kata Koordinator Komunitas Perempuan Merah-Putih itu menambahkan.
 
 
sumber : https://id.berita.yahoo.com/perempuan-merah-putih-akan-taklukan-gunung-tertinggi-antartika-033937486.html

Selasa, 15 April 2014

Unand Terpilih Menjadi Salah Satu PT Tujuan BeasiswA LPDP

lpdp
 Amandemen keempat UUD 1945 mewajibkan negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari dana APBN. Semenjak tahun 2010, Menteri Keuangan berinisiatif menyisihkan alokasi dana pendidikan tersebut ke dalam poin dana Pengembangan pendidikan nasional dan menetapkannya dalam bentuk dana abadi (endowment fund). Sumber informasi di LPDP menyatakan bahwadana tersebut dikelola oleh Lembaga Pengelola dana pendidikan (LPDP) yang dibentuk pada 28 Desember 2011. Kemudian pada 30 Januari 2012 LPDP ditetapkan sebagai sebuah lembaga berbentuk Badan Layanan Umum berdasarkan KMK Nomor 18 Tahun 2012.

LPDP berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang yang menunjang percepatan pembangunan Indonesia. Beberapa di antara prioritas yang menjadi fokus LPDP antara lain; teknik, sains, pertanian, hukum, ekonomi, keuangan, kedokteran, agama, serta sosial-budaya. Upaya dikerahkan untuk mencetak pemimpin masa depan Indonesia yang tersebar di berbagai bidang melalui program pendidikan pada jenjang S2 dan S3 baik di dalam ataupun luar negeri.

Sesuai dengan keinginan menghasilkan lulusan dengan kualitas terbaik, LPDP mengirim putra putri terbaik Indonesia untuk melanjutkan pendidikan pada universitas terbaik di dalam dan luar negeri. Hal ini tentunya akan mendukung program percepatan pembangunan sumberdaya manusia Indonesia yang mumpuni dan memiliki wawasan kebangsaan yang tinggi. Hanya 17 perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi tujuan penerima beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi. Salah satu syaratnya adalah bahwa institusi perguruan tinggi tersebut haruslah “terakreditasi A”.

UNAND yang telah “terakreditasi A” pada Januari 2014 yang lalu, akhirnya telah ditetapkan menjadi salah satu perguruan tinggi tujuan penerima beasiswa LPDP (http://www.lpdp.depkeu.go.id/wp-content/uploads/2014/04/Daftar-Perguruan-Tinggi-Tujuan-Beasiswa-LPDP.pdf). Menurut Rektor halini tentunya kabar yang sangat menggembirakan warga UNAND. Namun di lain sisi juga akan menjadi tantangan tersendiri untuk terus meningkatkan karya dan kualitas di bidang pelayanan pendidikan dan penelitian. Semoga amanah yang diberikan LPDP kepada UNAND dapat memberikan sumbangan bagi terciptanya pemimpin masa depan Indonesia yang berkualitas sesuai dengan Misi LPDP dan untuk kejayaan bangsa.

UPT Layanan Internasional dan

Sekretariat Rektor
 
Sumber : http://www.unand.ac.id/id/berita/universitas/2781-unand-terpilih-menjadi-salah-satu-pt-tujuan-beasiswa-lpdp

Membangun Rumah yang Nyaman dengan Batako Gedhek


Sebuah pepatah menyebutkan rumahku adalah surgaku. Ungkapan ini menandakan betapa kehadiran rumah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Tidak hanya sebagai tempat berlindung dari teriknya matahari dan terpaan hujan, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi para penghuninya.

Memiliki rumah yang nyaman tentunya menjadi dambaan setiap orang. Karenanya perencanaan pembangunan menjadi hal penting yang harus diperhatikan untuk mewujudkan rumah impian. Salah satunya adalah dalam pemilihan bahan bangunan. Misalnya saja untuk pembangunan dinding apakah akan menggunakan batu bata atau memakai batako.

Dr.Ing. Ir. E. Pradipto, Arsitek UGM menyebutkan tidak sedikit orang yang memilih batako untuk dinding rumah. Selain harga yang relatif lebih murah, kontruksi bangunan dengan batako menjadi lebih ringan dan waktu pemasangannya pun jauh lebih cepat dibandingkan batu bata. Karena murah, batako sering digunakan dalam pembangunan rumah-rumah “murah”.

Sayang, sifat bahan beton batako mudah menyimpan panas sehingga menjadikan atmosfer dalam ruang juga terasa panas dan lembab akibat radiasi panas yang dipancarkan. Bahan batako juga bersifat masif sehingga tidak tembus angin.

Kenyataan tersebut mendorong Pradipto, untuk membuat desain batako yang humanis dan memberikan kenyamanan bagi penghuni rumah yang menggunakannya. Batako yang dimaksud mempunyai bentuk bergelombang atau lebih dikenal dengan sebutan batako gedhek.

Pradipto berkisah bahwa ia merasa prihatin melihat pemandangan salah satu daerah percontohan perumnas di kawasan Condongcatur. Kebanyakan perumahan dengan tipe 21 dibangun dengan menggunakan asbes untuk atap dan dindingnya, sedangkan untuk tipe yang lebih besar dikembangkan dengan batako.

“Cukup prihatin kalau lihat kondisinya, yang tinggal di sana kebanyakan kan masyarakat kelas bawah. Kehidupannya saja sudah susah, masih ditambah lagi harus tinggal di rumah yang kurang nyaman. Kalau dibangun dengan asbes dan batako biasa, atmosfer dalam rumah jadi panas sekali. Segi kesehatan kurang diperhatikan. Ya, meskipun efeknya tidak langsung, tapi sekian tahun kemudian akan terasa. Ini yang tidak diperhitungkan,” urainya belum lama ini.

Pria yang mendalami spesialisasi perencanaan bahan dan konstruksi bangunan ini mulai melakukan riset pada tahun 2003. Ia mereka-reka desain batako yang dapat mengurangi efek panas apabila digunakan sebagai bahan penyusun dinding rumah. Pengembangan dilakukan untuk mendapatkan angin yang dapat menerobos ke dalam rumah.

“Setelah mempelajari saat studi di Jerman, ternyata kuncinya ada di angin. Jadi, bagaimana kita manfaatkan angin sebanyak-banyaknya agar bisa menerobos dinding,” tambahnya.

Akhirnya, Pradipto menemukan desain batako yang pas sebagai solusi untuk mengatasi efek panas yang ditimbulkan, yakni dengan bentuk batako bergelombang. Ide itu terinspirasi oleh sistem kerja dinding gedhek atau anyaman bambu yang biasa digunakan untuk dinding rumah tradisional.

“Gedhek ini kan disusun dari bambu yang dianyam sehingga ada rongga-rongga antaranyamannya, tidak tertutup rapat. Melalui rongga ini, angin bisa menerobos masuk ke rumah. Itu yang kemudian saya adopsi,” tuturnya.

Dengan mengembangkan batako berbentuk melengkung atau bergelombang, angin diharapkan dapat menerobos ke dalam rumah. Bentuk batako yang melengkung memungkinkan susunan batako membentuk lubang tembus angin. Namun, tidak secara serta-merta Pradipto mendapatkan desain yang langsung pas saat diaplikasikan di lapangan. Batako yang saat ini telah digunakan di sejumlah tempat, seperti Rumah Budaya Tembi, Bengkel Studio Kayu Jurusan Teknik Arsitektur UGM, dan beberapa perumahan, merupakan desain Pradipto yang ketiga.

Desain pertama dibuat polos, tidak ada lekukan untuk mengunci sehingga sulit saat dipasang. Lantas, Pradipto mencoba membuat desain baru dengan menambahkan sejumlah lekukan untuk kunci di bagian tengah dan pinggir. Desain ini dapat diaplikasikan, tetapi banyaknya lekukan menyebabkan kesulitan pada saat produksi.

“Waktu itu sampai tiga kali membuat model dan akhirnya ditemukan model yang paling pas dengan dibuat kunci di tengah. Bentuk ini paling praktis, sementara dua model awal susah dalam membuat cetakannya, selain itu juga susah kalau dipasang secara manual,” kata Pradipto sambil menunjukkan model-model yang terbuat dari kertas karton sebagai bahan eksperimennya.

Disebutkan oleh pria yang memiliki hobi olahraga bela diri ini, dengan dibuat lekukan atau kunci di bagian tengah, angin yang menerobos bersifat lebih tenang dan tidak terlalu kencang. Secara teoretis, angin yang masuk ke dalam rumah seyogianya tidak melebihi kecepatan 3 km/jam.

“Kalau lebih dari itu bisa masuk angin penghuninya. Dengan model yang saya kembangkan ini, angin yang sifatnya langsung dengan kecepatan kencang bisa dihambat. Angin tidak menerobos langsung, tetapi naik ke atas,” ujarnya.

Setelah mendapat desain yang cocok, Pradipto kemudian bergerak membuat cetakan batako. Cetakan dirakitnya dari bahan besi dan lebih tipis dibandingkan dengan cetakan yang ada di pasaran. Ia memang sengaja mendesain batako dengan ketebalan 5 cm, sedangkan batako pada umumnya memiliki tebal 10 cm. Sementara itu, untuk ukuran panjang dan lebar sama dengan batako lainnya, 20x40 cm.

“Secara dimensi cetakannya sama dengan yang sudah ada di pasaran. Saya tidak mengubah ukurannya, hanya ketebalannya saja yang saya ubah,” imbuh pria kelahiran Wonosari, 29 Oktober 1956 ini.

Mengapa Pradipto mendesain batako dengan ketebalan yang lebih tipis? Ia pun mengurai alasannya. Dari pengalaman yang diperoleh di lapangan, ia melihat para pekerja bangunan atau tukang sering terkendala dalam pemasangan batako saat ketinggian dinding telah lebih dari 1 meter.

“Saya lihat para pekerja bangunan kalau membawa batako dengan tebal 10 cm jika memasang dengan ketinggian lebih dari 1 meter akan kesulitan karena berat. Untuk itu, saya membuat batako yang lebih tipis dengan dimensi tebal ½ dari dimensi tebal batako biasa, jadi lebih ringan. Harapannya dengan sistem konstruksi seperti ini dapat memudahkan pekerja dalam pemasangan batako,” jelasnya.

Konstruksi batako gedhek sebagai dinding rumah telah teruji secara fisikalis dapat mengurangi panas dalam ruangan. Akan tetapi, konstruksi yang bercelah ternyata mengakibatkan rentan masuknya air hujan ke dalam rumah.

“Solusinya yang lengkung sisi luar ditutup atau diplester agar air tidak masuk, sementara yang dibuka yang sisi bagian belakang untuk sirkulasi angin,” katanya.

Pradipto menyebutkan pengalaman yang tidak terlupakan saat pembuatan batako bergelombang ini. Sekitar tahun 2002, saat memulai mencetak batako pertama kali untuk digunakan sebagai dinding teras sebuah asrama 30 kamar di kawasan Condongcatur, Pradipto sempat kehilangan cetakan batakonya.

“Wah, saat itu sempat bingung juga. Setelah selesai, cetakan malah hilang. Lalu saya buat laporan ke polisi, takutnya bakal dijiplak orang karena saat itu belum dipatenkan. Paten baru keluar tahun 2009,” kata Pradipto sembari tertawa mengingat kejadian kala itu.

Meskipun banyak yang berminat, hingga saat ini Pradipto belum memasarkan cetakan batakonya. Ia belum berani melempar ke pasaran karena belum dilakukan uji coba pada aspek ketahanan dan konstruksi.

“Memang belum dilakukan uji stabilitas, baik ketahanan, kekuatan, maupun kesatuan dengan bahan lain. Sekarang baru uji fisikalis saja dan terbukti dengan konstruksi ini mampu mengurangi panas dalam ruangan karena ada jalan untuk sirkulasi angin. Tentunya ke depan setelah semua uji dilakukan, batako ini akan dipasarkan mengingat kebutuhan di masyarakat cukup banyak,” kata pria peraih penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2011 dari Kementerian Pekerjaan Umum RI berkat karyanya dalam mengembangkan rumah bambu sebagai hunian sementara bagi warga korban lahar dingin Merapi di Sudimoro, Magelang.

Kendati belum resmi dipasarkan, tidak sedikit rekanan yang telah memesan batako gedhek ini. “Memang sudah ada beberapa yang minta dibuatkan. Jadi, kami juga melakukan produksi, tapi hanya dalam jumlah terbatas berdasar pesanan saja. Ke depan yang akan kita jual cetakannya,” katanya.

Menurut Pradipto, dengan menggunakan batako gedhek dalam pembuatan rumah atau bangunan dapat menekan anggaran pembangunan secara keseluruhan. Ia memperkirakan biaya bisa ditekan sampai dengan 30 persen secara total hingga pemasangan menjadi sebuah rumah jadi. Bentuk yang melengkung memaksa secara fisik untuk tidak dilakukan finishing.

“Kalau batako biasa ada tambahan biaya karena harus finishing, sedangkan batako ini tidak usah diplester, bentuknya lengkung-lengkung susah untuk diplester. Selain itu, jika diplester lubang untuk memasukkan angin jadi tertutup,” jelas Pradipto. Pradipto memang sosok arsitek yang banyak mengembangkan karya-karya yang membumi. Karya-karyanya selalu menunjukkan keberpihakan kepada kaum strata bawah. Ia banyak mendesain hunian sederhana tanpa mengabaikan konsep kenyamanan penghuninya. “Saya memang concern mengembangkan karya-karya yang memang dibutuhkan grass root. Meski tidak sedikit yang menyepelekan, tetapi itu sudah jadi pilihan saya,” pungkasnya.
Sumber : http://www.ugm.ac.id/id/berita/8886-membangun.rumah.yang.nyaman.dengan.batako.gedhek

Manfaatkan Sampah Menjadi Arang, Mahasiswa Tingkat Pertama Lakukan Kuliah Praktek

Sampah merupakan masalah utama bagi lingkungan. Sudah banyak cara dilakukan untuk penanganan masalah sampah, salah satunya dengan mendaur ulang sampah menjadi bahan kerajinan. Kali ini, mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) Fakultas Teknologi Industri (FTI) 2013 melakukan kuliah praktek Pengantar dan Rekayasa Desain (PRD) dengan materi "Pemanfaatan Sampah untuk Pembuatan Arang". Bertempat di kawasan pengolahan sampah ITB pada Selasa (8/4/2014), kegiatan tersebut dilaksanakan.

Kuliah praktek PRD tersebut dibimbing oleh Dr. Mubiar Purwasasmita, Hary Devianto, Ph.D., Dr. Yosi Agustina serta beberapa asisten dari mahasiswa Program Studi Teknik Kimia FTI. Dalam pembuatan sampah ini, mahasiswa TPB FTI dituntut untuk mengasah kreativitas dan berinovasi untuk menemukan bahan baku pembuatan arang yang ramah lingkungan. Menurut Hary Devianto, Ph.D selaku dosen pembimbing terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan arang, diantaranya pembakaran, penghasilan asap cair, dan penghantaran panas. Mahasiswa TPB harus merancang agar proses pembuatan arang ini tidak menimbulkan banyak asap. Dengan menggunakan tungku yang telah didesain sebelumnya, mahasiswa TPB menggunakan berbagai macam bahan baku dari sampah yang terdapat di area praktek tersebut. Bahan baku yang dicoba seperti bonggol jagung, serbuk kayu, kulit rambutan, kulit nangka, dan lain-lain.
Bahan-bahan yang mereka gunakan diteliti agar ditemukan bahan baku yang paling efisien dan sedikit mengeluarkan asap. Jika proses dilakukan dengan benar, pembuatan arang dari sampah ini akan dapat menghemat waktu yang diperlukan. Sebelumnya, pembuatan arang dengan bahan kayu membutuhkan waktu 1-2 hari, sedangkan dengan penelitian ini hanya memerlukan waktu 3-5 jam. Keunggulan lain pembuatan arang dari sampah adalah berkurangnya polusi udara yang ditimbulkan saat pembakaran.
"Berkurangnya asap hasil pembakaran akan mengurangi polusi udara yang berbahaya bagi mahluk hidup dan lingkungan serta meningkatkan efisiensi waktu produksi dalam membuat arang," tutur Ir. Dwiwahju Sasongko, M.Sc., Ph.D., dosen Teknik Kimia yang ikut hadir dalam kuliah praktek ini. Selain dapat berguna bagi lingkungan, kegiatan ini juga menjadi sebuah pengalaman baru bagi mahasiwa TPB dalam mengolah sampah menjadi arang.

Sumber: fti.itb.ac.id

Utang Piutang Ayah Tanggung Jawab Siapa?




Pertanyaan:

Assalaamu’alaikum wr wb.

Pak Zairin di Dakwatuna, apakah utang orang tua saya (almarhum) menjadi tanggungan saya sebagai ahli warisnya? Bagaimana hukum kita mengaturnya? Terima kasih atas jawabannya.

Fadil – Pondok Gede

Jawaban:

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Terimakasih atas pertanyaan Pak Fadil di Pondok Gede . Netters dakwatuna sekalian, ayah Pak Fadil dalam bahasa di sebut “ pewaris “. Ketika meninggal, selain ada harta juga ada utang. Kewajiban ahli waris yang terkait dengan utang-piutang adalah membayar utang pewaris dengan jumlah harta peninggalan pewaris yang tersedia.

Kalau harta peninggalan tidak cukup untuk bayar utang , maka menurut hukum waris Islam , Pak Fadil tidak ada beban kewajiban untuk membayarnya. Namun sebagai anak yang berbakti kepada almarhum orang tua, jika Pak Fadil ada kemampuan , akan lebih baik jika utang tersebut diambil alih.

Pendapat ini menggunakan landasan hukum sebagai berikut : Pasal 175 ayat (2) KHI ( Kompilasi Hukum Islam ) yang menyatakan :

Tanggung jawab ahli waris terhadap utang atau kewajiban pewaris hanya terbatas pada jumlah atau nilai harta peninggalannya.

Demikian penjelasan saya. Semoga bermanfaat.

Wassalaamu’alaikum wrwb

Drs. Zairin Noor, SH. MHum. zairinrekan@yahoo.com

Sumber: 

Hindari Minum diTENGAH makan 'BERAT'

Seri : Pola Makan Sehat , Pola Hidup Sehat.
Hindari Minum diTENGAH makan 'BERAT'
Hati-hati ketika minum pas sambil makan, ADA APA?
Sebuah studi menyebutkan bahwa seseorang yang minum air putih BERSAMAAN dengan MENGUNYAH makanan ternyata membahayakan perut.
Mengapa?
Bukannya membantu proses percernaan, minum air putih di sela-sela makan ternyata bisa MENGHAMBAT kekuatan pencernaan perut dan menyebabkan tingkat insulin untuk berfluktuasi secara signifikan.
Sementara penelitian pun menunjukkan bahwa meminum SEDIKIT air putih selama makan memang tidak apa-apa.
Tapi minum segelas atau dua gelas dapat mengganggu pencernaan. Yang TERBAIK adalah minum air SEBELUM dan dua jam setelah makan untuk membantu penyerapan nutrisi.
Apabila Anda meminum air saat makan, air akan diserap oleh dinding usus lambung sehingga menyebabkan refluks asam dan heartburn.
Minum air bersamaan dengan makan juga dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin.
Semakin banyak insulin dilepaskan ke aliran darah, semakin tinggi kemungkinan kita menyimpan lemak di dalam tubuh.
Oleh karena itu, pastikan makanan tidak terlalu asin karena akan membuat kita lebih haus memicu keinginan minum air.
Selain itu, makan terburu-buru akan menyebabkan makanan sulit tertelan menuju ke bawah sehingga kita akan merasa perlu untuk minum air putih.
Banyak mengunyah akan sangat baik karena akan mempermudah kerja perut dalam mengolah makanan.
💧
USB

Minggu, 13 April 2014

Derita Muslim Afrika Tengah Derita Muslim Afrika Tengah

Ilustrasi. (alazhar-alsharif.gov.eg)

Konflik berbau SARA masih terus berkecamuk di Afrika Tengah. Kabar terakhir menyebutkan, ada 19.000 muslim yang kondisinya terancam di ibukota Bangui. Kondisi ini menunjukkan perseteruan antara milisi Seleka dengan milisi Anti-balaka belum juga berakhir, bahkan semakin meluas. Dan PBB maupun Uni Afrika sejauh ini dinilai telah gagal melerai perang sipil yang sudah memanas sejak bulan Desember 2013 lalu.

Berbicara tentang Afrika Tengah tentu tidak bisa dilepaskan dari eks penjajah negeri itu yakni Perancis. Kendati sudah angkat kaki dari Afrika Tengah sejak tahun 1960, Perancis masih memiliki pengaruh kuat di negeri termiskin ketujuh di dunia ini. Pasalnya banyak kekayaan alam yang tersimpan di dalamnya, seperti uranium, berlian, emas dan minyak bumi yang bisa diambil.

Di samping kepentingan SDA, Perancis juga ingin memiliki pengaruh secara politik. Inilah yang menyebabkan mengapa Afrika Tengah tetap sebagai negeri yang dijajah, yang hingga saat ini tidak dapat menentukan masa depannya sendiri. Indikasi itu terlihat ketika kudeta yang disokong oleh kubu oposisi terjadi (24/4/2013), Perancis gusar karena untuk pertama kalinya dalam sejarah ada tokoh muslim yang memimpin pemerintahan di Afrika Tengah.

Setidaknya ada 3 alasan oposisi yang sebagian besarnya adalah muslim melakukan kudeta dari Fransco Buzizi yang sudah menjabat sebagai presiden selama 10 tahun, pertama, ia mengingkari janjinya untuk menggabungkan milisi Seleka ke dalam Kementerian Pertahanan sesuai kesepakatan internasional, Libreville yang melibatkan Chad-Amerika-Perancis , kedua, sikapnya tidak adil dalam memperlakukan umat Islam, diantarnya tidak ada penghormatan terhadap dua hari raya besar Islam, ketiga, menghabiskan dana negara untuk pembangunan gereja dan mempersenjatai milisi Anti-balaka.

Intervensi Perancis

Kecaman keras datang dari dunia internasional paska larinya Buzizi ke Kamerun dan tampuk kekuasaan diambil alih oleh kubu Oposisi yang dipimpin oleh Michael Djotodia bernama asli Muhammad Dhohiya, (24/4/2013). Niat baik Djotodia untuk mengamankan pemerintahan hingga pemilu tahun 2016 sesuai kesepakatan Libreville ternyata tidak ditanggapi positif, yang terjadi justru aksi balas dendam hingga sampai tahap pembersihan etnis muslim.

Entah atas pertimbangan apa PBB kemudian memberikan izin kepada Perancis untuk menangani konflik di Afrika Tengah, hal ini mengundang kecurigaan bahwa misi yang dibawa bukan untuk mengembalikan stabilitas keamanan, namun lebih dalam rangka mengamankan kepentingan Paris terhadap tambang uranium miliknya. Hal ini yang membuat negara tetangganya Bulgaria mengurungkan niatnya membantu Perancis, karena dipahami bahwa negeri Napoleon itu kini sedang dilanda krisis ekonomi, sehingga berkepentingan untuk menyedot sumber kekayaan alam di Afrika Tengah.

Penuturan Ismail Said, salah seorang petinggi umat Islam di Afrika Tengah dalam wawancaranya dengan channel aljazeera mengatakan, pada tanggal 5 Desember 2013 tentara Perancis tiba di Afrika Tengah, kemudian melakukan sweeping senjata terhadap 7000 milisi Seleka. Praktis milisi Oposisi yang terdiri dari 70% muslim dan 30% Kristen ini tidak lagi memiliki senjata untuk mempertahankan diri. Namun yang mengejutkan, razia senjata tersebut tidak diterapkan Perancis terhadap milisi Anti-balaka.

Anti-balaka sendiri merupakan kelompok para penyamun yang identik dengan senjata tajam berupa parang, milisinya diperkuat pula dengan tentara loyalis Buzizi. Mereka memburu kaum muslimin dengan dalih balas dendam, serta merampas harta kekayaan para saudagar muslim di Afrika Tengah

Satu hari paska kehadiran tentara Perancis, meletus pembantaian besar-besaran terhadap kaum muslimin yang masih berlanjut hingga sekarang. Ada beberapa alasan mengapa perang atas nama agama ini sengaja dihembuskan, pertama, mayoritas muslim di Afrika Tengah menguasai pasar ekonomi, mereka adalah para saudagar, termasuk diantarnya pemilik peternakan sapi yang jumlahnya mencapai 60 juta ekor. Kondisi ini membuat kelompok lain iri, bahkan pemerintahan di masa Bouzizi pernah merampas kekayaan umat Islam di tahun 2010 yang kemudian berujung bentrok dan menyebabkan tewasnya ratusan warga muslim.

Kedua, bagi Perancis, Islam yang menguasai pemerintahan itu dinilai membahayakan, sehingga perlu segera dibungkam. Cara yang sama diterapkan Perancis di negara eks jajahannya di Mali, Paris mengirimkan tentaranya dalam jumlah besar untuk menekan perlawanan dari kelompok Islam di sana. Ketiga, kalau sekedar menjual isu kudeta itu hal yang lumrah, karena sejak merdekanya dari Perancis, negeri yang tidak memiliki lautan ini berulang kali melewati drama kudeta. Dengan isu agama ada target wilayah Afrika Tengah dapat dipecah menjadi dua; antara wilayah muslim dan non muslim.

Keempat, sangat mudah bagi Perancis dalam memanfaatkan milisi Anti-balaka. Di samping mereka non muslim, mereka tidak memiliki muatan politis, karena berlatar belakang penyamun dan hanya ingin merampas kekayaan yang dimiliki umat Islam. Dampaknya di samping banyaknya muslim yang terpaksa mengungsi ke negara tetangga, roda perekonomian pun lumpuh total, rakyat Afrika Tengah kini bahkan terancam kelaparan .

Mencari Solusi Bersama

Saat ini sudah ribuan warga muslim yang tewas, 25% dari 4,6 juta total penduduk Afrika Tengah terpaksa mengungsi ke negara-negara tetangga. Perancis memang sudah mendatangkan 2.000 personilnya, Uni Afrika mengerahkan 6.000 personil, namun yang menjadi pertanyaan mengapa pasukan sebesar itu tidak sanggup menyudahi pertikaian? Terakhir Uni Eropa akan mengirim pasukan sebanyak 1.000 personil, padahal dalam prakteknya terlihat jelas, bahwa banyaknya personel tidak memberikan solusi.

Pertama, yang terjadi di lapangan adalah pembiaran pembantaian, karena tidak mungkin ibukota harus bersih dari umat Islam kecuali karena ada pembiaran dari tentara gabungan Internasional terhadap milisi Anti-balaka untuk melakukan pembantaian. Sehingga umat Islam di sana hanya dihadapkan ke dalam dua pilihan; keluar dari Afrika Tengah atau dibunuh oleh milisi Anti-balaka.

Kedua, PBB selaku pihak yang netral seharusnya segera mempertemukan perwakilan dari kedua belah pihak yang bertikai di atas satu meja perundingan. Tujuannya agar terwujud sebuah kesepakatan bersama, mencapai perdamaian dan saling menghormati antar umat beragama, termasuk di dalamnya menentukan masa depan Afrika Tengah.

Ketiga, apapun alasannya, sekalipun minoritas, muslim di Afrika Tengah merupakan saudara mereka. Islam sudah hadir di wilayah itu sejak abad 10 H. dan memiliki andil yang cukup besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Afrika Tengah dari tangan penjajah Perancis. Warga Afrika Tengah harus sadar, bahwa kini mereka tengah di adu domba dan berada di dalam pusaran kepentingan pihak yang ingin memecah belah negara mereka. Wallahua’lam bishowab.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/04/13/49415/derita-muslim-afrika-tengah/#ixzz2yoXn4ow8

Mau Ujian Nasional? Baca Ini Dulu

Ilustrasi. (merdeka.com)

Ujian Nasional (UN) memang suatu event tahunan yang fenomenal. Setiap tahunnya, ribuan siswa SMA/SMK/MA lulus dan harus memilih antara kuliah atau bekerja terlebih dahulu. Dalam Ujian Nasional, berbagai macam cara dan persiapan dilakukan baik oleh peserta ujian, guru, maupun orang tua murid. Persiapan pun dilakukan oleh siswa dengan cara giat belajar, banyak latihan soal, diskusi, mengadakan kelompok belajar, Try Out, dan persiapan lainnya.

Sikap siswa dalam menghadapi ujian pun tentunya berbeda. Ada yang menyikapinya dengan woles, biasa saja, bahkan ada yang riweuh harus ini itu. Semua siswa punya tujuan yang sama untuk belajar, yaitu lulus ujian. Kalau nggak lulus ujian berarti nggak bisa kuliah, juga nggak bisa kerja. Tapi, siswa sekarang nggak perlu khawatir tentang nilai, karena nilai UN tahun 2014 hanya diambil enam puluh persennya saja, sisanya empat puluh persen diambil dari ujian sekolah. Ya namanya juga ujian, entah itu Ujian Nasional ataupun bukan, tentunya harus punya persiapan yang cukup. Terkadang, ujian ini bisa membuat siswa stres menghadapinya.

Stres merupakan efek yang terkadang hinggap di dalam diri siswa menjelang UN. Stres ini bisa jadi disebabkan oleh sugesti dari diri sendiri tentang Ujian Nasional yang dianggap sulit banget dan menegangkan. Mungkin karena namanya yang “nasional”, siswa menganggap bahwa ujian ini adalah tantangan yang paling besar setelah tiga tahun belajar.

Ujian, Buat Apa Sih?

Namanya juga ujian, sudah pasti sebagai bahan evaluasi sudah sejauh mana siswa memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru-guru yang super greget pengabdiannya bagi pendidikan di Indonesia. Namun, harus menjadi catatan bahwa hasil ujian yang diindikasikan dengan nilai belum tentu menunjukkan tingkat kemampuan siswa, mengapa? Karena tidak semua siswa jujur dalam mengerjakan ujian. Siswa yang tidak jujur tersebut tidak mengerjakan ujiannya dengan kemampuan sendiri.

Ujian Nasional bukan sesuatu yang harus ditakuti, tapi dihadapi, betul nggak? Tapi, bagaimana sih menghadapinya? Dua cara sederhana (tapi nggak gampang dilakukan) yang bisa dilakukan adalah doa dan usaha. Kedua cara tersebut terbukti ampuh kalau ditambah dengan satu cara lagi, yaitu taqwa. Jika doa sudah kuat, ikhtiar sudah hebat, maka taqwa juga tidak boleh dipisahkan untuk menghadapi Ujian Nasional. Pertanyaannya adalah, mengapa harus doa dan taqwa?

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah [2] : 186).

Di dalam ayat di atas, doa dan taqwa itu berkaitan, betul nggak? Coba ingat-ingat lagi apa yang disebut dengan taqwa, masih ingat kan?

Siapa yang dapat mengabulkan doa? Siapa yang mencerahkan pikiran manusia untuk menerima ilmu? Siapa yang menciptakan penglihatan dan pendengaran sehingga siswa bisa menerima pelajaran dengan baik? Siapa yang meluluskan Ujian Nasional? Jawabannya pasti Allah, iya kan? Karena Allah menggerakkan tangan-tangan para penilai ujian (sekarang sudah memakai komputer) untuk menjadikan nilai ujian sesuai atau bahkan lebih dari KKM. Oleh karena itu, wajib hukumnya berdoa dan bertaqwa, meskipun bukan saat akan Ujian Nasional saja. Ingat, doa dan taqwa saja tidak cukup, jangan lupa ikhtiar dengan giat belajar. Kalau berdoa terus tapi nggak belajar, kapan bisanya ya?

Kenapa Harus Nyontek?

Nyontek itu bisa terjadi karena beberapa alasan. Alasan yang paling kuat yaitu takut nggak lulus. Alasan yang kedua yaitu karena nggak tahu jawabannya. Kemudian alasan yang ketiga adalah karena terpaksa menyontek.

Kenapa sih harus nyontek? Inilah mirisnya para pelajar di zaman sekarang, entah itu di tingkat SD, SMP, SMA/SMK/MA maupun perguruan tinggi, budaya menyontek masih saja ada, apalagi ketika ujian sedang berlangsung. Menyontek itu merupakan kejahatan akademik yang harus diberantas. Selain itu, menyontek juga merupakan perbuatan kebohongan terhadap tiga pihak, siapa saja? Di antaranya adalah bohong terhadap diri sendiri, bohong terhadap guru, dan bohong terhadap orang tua. Mengapa menyontek itu sama dengan berbohong?

Nilai bukan sebuah hasil mutlak dari mampunya siswa dalam pelajaran. Jika nilai itu didapatkan dengan cara menyontek, berarti nilai tersebut bukan berasal dari diri sendiri, tetapi hasil orang lain yang ditulis di dalam database nilai yang dimiliki. Nah, dengan nilai yang didapat dari hasil menyontek, bisa nggak kita mempertanggungjawabkannya di masyarakat, guru atau orang tua? Kalau nggak bisa mempertanggungjawabkannya, bagaimana jadinya nanti?

Menyontek itu perbuatan dusta dan mendustakan. Ingat! Ingat Ingat!

Siswa Jujur Itu Langka

Zaman sekarang itu sulit rasanya mencari siswa yang benar-benar jujur di dalam ujian. Sulit sekali menemukan siswa yang mempunyai prinsip kejujuran dalam dirinya. Kalau semua siswa di Indonesia jujur (begitu pula dengan masyarakatnya), tentunya negeri ini akan bebas dari koruptor yang “menghisap darah” rakyat. Bedanya, kalau siswa jujur itu mendapatkan hasil dengan cara yang legal, sedangkan siswa pencontek itu mendapatkan hasil dengan cara ilegal, dalam artian melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hasil yang baik. Siswa seolah tidak mengenal mana yang baik dan buruk. Hal ini tidak jauh beda dengan para pemimpin dan wakil rakyat korup yang berusaha mendapatkan kekuasaan dengan berbagai cara.

Para Guru yang “Menyesatkan”

Mungkin berita tentang guru yang memberitahu bocoran jawaban kepada siswa sudah pernah didengar sebelumnya. Sebenarnya, apa sih motif guru untuk membocorkan jawaban Ujian Nasional? Takut anak didiknya nggak luluskah? Sehingga, jika ada yang siswa yang nggak lulus ujian, maka reputasi sekolah itu akan turun. Jika memang benar, yang jadi pertanyaan adalah, tujuan guru mengajar untuk apa? Untuk menaikkan reputasi sekolahkah? Atau, untuk apa?

Para guru yang membocorkan jawaban ujian kepada siswanya sama dengan melegalkan kejahatan akademik, atau melegalkan anak didiknya melakukan kebohongan serta kecurangan. Guru seperti ini seharusnya tidak pantas disebut sebagai guru, karena tidak memberi contoh yang baik terhadap murid-muridnya. Menjadi guru yang baik saat persiapan dan ketika ujian berlangsung tentunya merupakan suatu fardhu ‘ain. Guru yang baik tidak mengajarkan anak didiknya untuk berbohong dan melakukan kecurangan. Guru yang baik tentunya mengajarkan dan mendidik anak-anaknya tidak dari segi kognitif saja, tapi dari segi akhlak juga wajib untuk dididik, apa tujuannya? Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menjadikan anak didik yang beriman, bertaqwa, dan cerdas, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertera pada Kurikulum 2013.

Untuk para guru, jangan sampai menyuruh anak didik berbuat curang ketika ujian. Karena jika hal demikian dilakukan, lebih baik mengundurkan diri saja jadi guru. Memberi bocoran jawaban ujian kepada siswa bukan menolong mereka, tetapi menyesatkan mereka dengan melegalkan berbuat curang serta kebohongan. Selain itu, guru juga tidak punya rasa percaya terhadap anak didiknya bahwa mereka bisa lulus ujian dengan hasil yang memuaskan tanpa terjadi kecurangan.

Istighasah, Buat Apa?

Istighasah adalah suatu cara yang dilakukan umat Islam untuk meminta pertolongan kepada Allah. Biasanya, sekolah-sekolah suka mengadakan acara ini ketika menjelang Ujian Nasional. Istighasah dilakukan dengan mengundang ulama atau dai untuk ceramah dan memotivasi siswa, serta memimpin doa supaya Allah melancarkan serta meluluskan para siswa yang akan mengikuti Ujian Nasional. Namun, yang jadi pertanyaan adalah, buat apa istighasah?

Buat apa istighasah kalau pelaksanaan UN masih nyontek?

Buat apa istighasah kalau guru-guru masih melegalkan kecurangan ujian?

Buat apa istighasah kalau kecurangan masih saja dilakukan?

Buat apa istighasah kalau masih mengejar nilai dengan cara yang ilegal?

Bukannya istighasah itu merupakan bagian dari ikhtiar?

Memang merupakan bagian dari ikhtiar, akan tetapi, akankah datang pertolongan Allah yang berkah kalau cara yang dilakukan itu tidak disukai-Nya?

Sudah dulu membahas tentang contek-menyonteknya. Di bawah ini ada sedikit tips buat kamu yang mau Ujian Nasional.

Doa

Pertama, minta dulu sama Allah agar dilancarkan dan diluluskan UN.

Shalat Tepat Waktu

“Sesungguhnya amalan yang pertama dihisab dari seorang hamba pada hari Kiamat ialah shalat. Jika shalatnya baik, baiklah seluruh amalnya. Jika ia buruk maka buruklah seluruh amalnya.” (HR. Thabrani).

Perbaiki Amalan

Curi perhatian Allah dengan amal-amal shalih yang dilakukan. Tapi ingat, niatnya harus ikhlas, bukan karena ingin lulus ujian. Sesungguhnya amalan itu tergantung dari niatnya. Niat adalah kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan ikhlas adalah membersihkan niat dari niat-niat keduniaan. Niat harus bertujuan untuk mengharapkan ridha atau surga Allah, bisa juga niat karena takut masuk neraka atau ingin bersyukur.

Minta Bimbingan Guru atau Teman yang Lebih Tahu

Usahakan jangan belajar sendirian, karena jika jika tidak ada yang dimengerti maka akan kesulitan untuk mencari solusinya.

Mengucap Basmalah Sebelum Belajar

Sebelum belajar, usahakan baca basmalah agar Allah membukakan pikiran sehingga pelajaran dengan mudah masuk dengan pertolongan-Nya.

Tekadkan Untuk Jujur, Baik Ketika Ujian Maupun Setelah Ujian

Nilai itu hanya berupa angka, tapi kejujuran merupakan barang langka dan sulit ditemukan, Jadilah orang jujur meski orang lain tak suka. Karena dengan jujur, hasil UN yang didapatkan akan jauh lebih terasa manfaat kejujurannya.

Yakin Bahwa Allah akan Meluluskan UN

Sesungguhnya Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya. Jadi, yakinlah bahwa Allah akan meluluskan UN yang dikerjakan. Karena, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Berusaha Istiqamah dalam Kejujuran

Setelah UN selesai, jangan sampai kembali lagi menyontek. Jika itu terjadi, sama saja kembali melakukan dosa yang sama. Istiqamahlah untuk berlaku jujur, karena jujur akan mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga Allah yang luasnya seluas langit dan bumi.

Semoga kita bisa menjadi pribadi Muslim yang membawa kejujuran dan kebenaran sampai akhir hayat. Selamat menempuh ujian dengan jujur, semoga sukses.

Allahu A’lam.

Sumber: 

Jumat, 04 April 2014

Bill Gates Kunjungi Jakarta 5 April 2014

Bill Gates
Jakarta - Pemerintah Indonesia menyatakan siap menyambut kedatangan filantropis terkemuka, Bill Gates, ke Indonesia pada 5 April 2014 mendatang. Kedatangan Bill Gates untuk mendukung sepenuhnya pembentukan Indonesian Health Fund.

Menko Kesra, Agung Laksono, mengatakan kunjungan Bill Gates ini merupakan kehormatan bagi Indonesia sebagai salah satu negara penerima donor terbesar dari Global Fund. Bill and Melinda Gates Foundation dan Tahir Foudation melalui Global Fund telah membantu menanggulangi beberapa penyakit menular dan membiayai program KB di Indonesia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia memberikan apresiasi tinggi terhadapnya.

"Pemerintah memberi apresiasi dan banyak terima kasih. Ini sebuah inisiatif yang patut dipuji, dan diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan yang masih menjangkit masyarakat Indonesia," kata Agung Laksono, yang didampingi pendiri Tahir Foundation sekaligus Chariman dan CEO Mayapada Grup, Dato Sri Tahir, di Jakarta, Rabu (2/4).

Agung mengatakan, selama berada di Jakarta, Bill Gates direncanakan meninjau sentra kesehatan masyarakat, bertemu sejumlah filantropis Indonesia, dan mendonasikan dana untuk Indonesia Health Fund (IHF). Pendiri Microsoft ini hanya sehari berada di Hotel Shanggrila, Jakarta selama sekitar 5 jam, lalu bertolak kembali ke Amerika. Agung berharap kedatangan Bill Gates bisa menginspirasi donatur lain untuk memperluas cakupan dan volume bantuan kepada program kesehatan di Tanah Air.

Dato Sri Tahir menjelaskan, kunjungan Bill Gates merupakan peluang bagi Indonesia untuk mempromosikan filantropis di dalam negeri yang tergabung dalam IHF. Bill Gates juga dijadwalkan bertatap muka dengan 60 pengusaha Indonesia, dan 20
pimpinan redaksi media massa nasional.

"Melalui IHF kita akan menggalang kekuatan swasta untuk berperan dalam penanggulangan masalah kesehatan di Indonesia. Lumbung bantuan kesehatan ini terprogram dan terencana paling tidak lima tahun ke depan, sehingga penanganan kesehatan tidak lagi bersifat sporadis," kata Tahir.

Tahir juga berharap kunjungan ini bisa mengetuk hati donatur lain untuk ikut berpartisipasi membangun Indonesia, terutama dari sektor kesehatan melalui IHF. Sampai saat ini sudah ada 8 pengusaha yang bergabung dan siap untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) IHF.

Penandatanganan ini akan disaksikan Bill Gates. Pengusaha ini akan mendonasi US$ 80 juta, atau sekitar Rp900 miliar untuk program lima tahun ke depan.

Bantuan ini seluruhnya disalurkan di Indonesia dan terfokus pada lima masalah kesehatan, yaitu empat penyakit menular, seperti malaria, TBC, HIV/AIDS, Demam Berdarah Dengue (DBD), dan program Keluarga Berencana.

Tahun lalu, Tahir Foundation dan Bill and Melinda Gates Foundation sudah bekerjasama dalam mencegah dan menanggulangi penyakit menular. Dato Sri Tahir dan Bill Gates melalui Global Fund, masing-masing telah mendonasikan sebesar US$103,5 juta, sehingga terkumpul sebanyak US$ 207 juta.

"Sekitar 75 persen dana disalurkan untuk penanggulangan penyakit menular tersebut, sedangkan sisanya dipakai untuk pemberantaan penyakit polio di seluruh dunia," kata Tahir.

Malaria masih menjadi momok
Malaria, kata Tahir, masih menjadi momok di Indonesia. WHO mencatat diperkirakan 50 persen penduduk Indonesia masih tinggal di daerah endemis malaria. Sedikitnya 30 juta kasus malaria terjadi setiap tahunnya di Tanah Air, dengan 30.000 kematian.

Sementara Badan Program Pembangunan PBB atau UNDP juga mengklaim bahwa akibat malaria, Indonesia sedikitnya mengalami kerugian ekonomi sesedar US$56,6 juta per tahun. Tren kenaikan prevalensi juga terjadi pada penyakit tropis lainnya seperti DBD dan dan TBC.

Sedangkan penanggulangan HIV/AIDS juga memerlukan perhatian khusus, di samping pengendalian penduduk melalui program KB. Untuk diketahui, Global Fund diinisiasi oleh Kofi Annan saat menjabat sebagai Sekjen PBB. Donatur terbesar Global Fund adalah pemerintah Amerika Serikat dan Inggris.

Beberapa pengusaha top dunia turut menyumbang ke Global Fund, di antaranya Bill Gates dan Tahir Foundation. Pada tanggal 7-8 Mei 2014 nanti para miliader dan filantropis dunia ini akan berkumpul di Santa Barbara, Amerika Serikat untuk membahas soal donasi bagi negara-negara yang membutuhkan. Dato Sri Tahir adalah satu-satunya pengusaha Indonesia yang akan hadir dalam pertemuan tersebut.

Sumber : http://www.beritasatu.com/kesra/175412-bill-gates-kunjungi-jakarta-5-april-2014.html

nnalillahi Wainnailaihi Raji’un, Muhammad Qutb Meninggal Dunia


Almarhum Muhammad Qutb (feker.net)Hari ini, Jumat (4/4/2014), seorang pemikir Islam, Syeikh Muhammad Qutb, meninggal dunia di rumah sakit internasional Markaz Thibi, Jeddah. Rencananya, jenazah beliau akan dikuburkan besok, Sabtu, di kota kota Jeddah.

Wafatnya Syeikh Muhammad Qutb adalah hal menyedihkan umat Islam dari banyak kalangan. Lalu lintas sosial media sangat ramai mempublikasikan dan membicarakan berita ini.

Beliau dilahirkan pada tanggal 26 April 1919 di provinsi Asyuth, bagian selatan Mesir. Ayahnya, Qutb Ibrahim, adalah seorang petani. Sedangkan ibunya, Fathimah Utsman, berasal dari keluarga yang sangat mencintai keilmuan. Karena itu beliau memutuskan untuk mengirim kedua anaknya, Muhammad dan Sayid, ke kota Kairo untuk belajar.

Di Kairo, Muhammad Qutb mengawali jenjang studinya dari sekolah dasar. Di jenjang perguruan tinggi, beliau masuk ke Universitas Kairo. Di universitas ini, beliau belajar satra Inggris, dan menuntaskannya pada tahun 1940. Lalu beliau melanjutkan studi diploma pendidikan dan psikologi Institut Tinggi Pendidikan Guru.

Syeikh Muhammad Qutb menulis puluhan buku dalam dakwah Islam dan konspirasi dunia terhadap umat Islam. Beliau termasuk tokoh besar dalam bidang pemikiran Islam dan gerakan Islam. Khusus dalam pemikiran Islam modern, banyak buku karya beliau meletakkan dasar pemikiran Islam yang berbeda dengan teori pemikiran Barat. Beliau berhasil menghubungkan antara pemikiran dan realitas; menginterpretasi realitas dari sudut pandang Islam.

Beliau habiskan kehidupan beliau untuk mengisi perkuliahan, membimbing tesis/disertasi, dan menulis buku. Lebih dari 30 karya buku telah beliau terbitkan, dalam bidang pemikiran, pendidikan Islam, dan sastra. Karya-karya itu mempunyai kontribusi yang sangat besar pada gerakan Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Sumber:

Keajaiban Ngarai di Tengah Padang Es

Ice Canyon in Greenland - Whenonearth

Semua orang tahu bahwa Greenland merupakan pulau terbesar di dunia yang mencakup kawasan es. Namun, jangan sampai Anda tertipu dengan kebekuan mega canyon yang berada di bawahnya dan baru ditemukan sekira 4 juta tahun lalu. Kawasan ini dikenal dengan nama Ice Canyon.

Sebuah ‘insiden cantik’ baru saja terjadi ketika para ilmuwan tiba-tiba menemukan fitur linear panjang yang tampaknya berkelanjutan. Penemuan ini dimulai dari pusat Greenland kemudian naik ke Petermann Glacier yang bermuara keluar pantai utara. Karena itulah, para ilmuwan berspekulasi bahwa ini adalah sungai kuno jauh sebelum ditutupi oleh lapisan es.

Ice Canyon merupakan kawasan yang bagus untuk dikunjungi karena memiliki banyak situs indah. Ice Canyon adalah struktur es yang paling mengesankan dan tempat terbanyak dikunjungi oleh wisatawan di Greenland sendiri.

Ngarai yang menjadi daya tarik dari tempat ini memiliki kedalaman sekira 30 hingga 40 meter. Waktu yang tepat untuk mengunjunginya ketika cuaca tidak begitu dingin pada bulan Mei sampai Juli, seperti dilansir dari laman Whenonearth.

Sumber:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites