Selasa, 27 Mei 2014

BATAN Gandeng FTI ITS Kembangkan Baterai

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk pertama kalinya bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITS untuk mengembangkan baterai. ITS dinilai memiliki kecukupan sumber daya manusia yang kompeten untuk meneliti baterai. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pun dilakukan, Selasa (20/5). Prof Dr Evvy Kartini yang menjadi perwakilan BATAN menuturkan baterai menjadi material yang sangat penting dewasa ini. Hal itu diutarakannya lantaran hampir seluruh peralatan elektronik membutuhkan baterai sebagai sumber energi. Mulai dari telepon seluler, komputer, hingga baterai untuk mobil dan alat transportasi lainnya.

Menurut Evvy, selama ini penelitian terhadap baterai belum berkembang dengan baik di Indonesia. Hanya ada satu produsen baterai di Indonesia, sehingga Indonesia selalu memasok kebutuhan baterai dari negara lain. ''Indonesia jangan hanya menjadi user, kita harus memanfaatkan potensi yang ada di alam kita,'' ujarnya mantap.

Peneliti Utama BATAN ini menuturkan, BATAN memiliki fasilitas penelitian untuk baterai yang sangat memadai, bahkan beberapa di antara peralatan tersebut merupakan satu-satunya berada di Indonesia. Namun, BATAN tidak memilki peneliti muda yang produktif. ''Kebanyakan dari mereka sudah berumur, kami melihat potensi doktor-doktor ITS yang baru menyelesaikan studi dari Australia,'' tutur wanita yang memiliki jabatan profesor riset ini.

Keadaan yang dialami BATAN ini pun dijawab oleh Dekan FTI ITS, Dr Bambang Lelono Widjiantoro ST MT. Menurut Bambang, ITS belum memiliki peralatan laboratorium yang memadai untuk penelitian di bidang baterai seperti yang dimiliki BATAN. Sehingga tidak banyak mahasiswa yang mengambil penelitian di bidang baterai.

Dari pertemuan yang juga dihadiri oleh ahli baterai ITS, Dr Lukman Noerochim ST MSc MEng dan Nur Laili Hamidah MSc, ITS dan BATAN telah menyusun action plan dan beberapa target tertentu untuk beberapa tahun ke depan. Di antaranya mahasiswa ITS bisa belajar dan melakukan penelitian di BATAN. Selain itu, ITS dan BATAN juga berencana mempublikasikan jurnal internasional secara bersama-sama.

Tak hanya itu, kedua belah pihak juga berencana menciptakan produk baterai. ''Sehingga Indonesia memilki baterai unggul yang diproduksi di dalam negeri,'' ucap Evvy. BATAN juga berencana mengajak pakar-pakar ITS untuk berkolaborasi dalam acara tahunan BATAN, yaitu International Conference on Mathematical Science and Technology (ICMST).

Ke depan ITS dan BATAN juga berencana menginisiasi kegiatan Battery School untuk memperkenalkan teknologi baterai kepada generasi muda. Kerjasama di bidang baterai ini menurut Bambang juga dapat diterapkan dalam proyek Mobil Litrik Nasional (Molina), di mana kedua belah pihak fokus dalam meneliti kebutuhan baterainya. 
 
Sumber : https://www.its.ac.id/berita/13617/en

Panitia Umumkan Rekapitulasi SNMPTN 2014 : Jawa Timur Berada di Posisi Teratas


Setelah melakukan proses seleksi selama kurang lebih 2 bulan, Tim seleksi SNMPTN 2014 menggelar Konferensi Pers pada Senin (26/05/14) bertempat di Ruang Rapat Utama Lantai 3 Gedung D Dikti Kemendikbud, Jalan Raya Jend Sudirman Pintu I, Senanyan Jakarta pukul 15.00 WIB. Rapat yang dihadiri oleh Prof. Dr. Ganjar Kurnia, DEA sebagai ketua umum SNMPTN dan SBMPTN ini memaparkan bahwa hasil seleksi dapat dilihat secara online pada Selasa (27/05/14) di situs resmi SNMPTN 2014 dan PTN penyelenggara, kemudian secara offline pada Rabu (28/05/14).

"Dari 861.367 siswa SMA seluruh Indonesia yang mengikuti Ujian Nasional (UN), sebanyak 579.028 siswa mendaftar SNMPTN tahun ini atau sekitar 67,2%" ujar Ganjar Kurnia pada saat rapat berlangsung.Sementara itu, dari 151.164 siswa MA yang lulus sejumlah 84.916 siswa ikut mendaftar dan dari siswa SMK sebanyak 388.131, sekitar 113.592 siswa yang ikut mendaftar SNMPTN 2014. Tahun ini, panitia seleksi SNMPTN telah menerima 777.536 pelamar dari SMA/SMK dan MA.

Sementara daya tampung calon mahasiswa untuk SNMPTN 2014 berjumlah 133.406 orang. Dari keseluruhan total yang diterima, sebanyak 118.898 peserta diterima di PTN pilihan pertama atau sekitar 15.30% dan sebanyak 6.508 peserta diterima di PTN pilihan kedua atau sekitar 0.84%.

Pada SNMPTN kali ini. Seleksi dilakukan berdasarkan 3 komponen utama. Pertama indeks prestasi sekolah asal, kedua yaitu evaluasi rapor dan prestasi lainnya, dan ketiga adalah nilai murni ujian nasional. "Sehingga untuk SNMPTN tahun ini, walaupun daya tampungnya cukup banyak, namun harus memenuhi kriteria penilaian dari 3 kategori tersebut," papar Ganjar.

Dari 34 provinsi di Indonesia, persebaran siswa yang diterima pada SNMPTN mayoritas berasal dari Provinsi Jawa Timur dengan jumlah 19.215 peserta. Di posisi kedua di duduki oleh Provinsi Jawa Tengah mencapai 13.477 peserta, dan di posisi ketika di duduki oleh Provinsi Jawa Barat mencapai 10.110 peserta. Sedangkan untuk di luar jawa, Sumatera utara menduduki peringkat ke-empat sebagai 10 besar Provinsi yang banyak di terima di SNMPTN yaitu sebanyak 9.114 peserta.

Program studi yang berkecimpung dalam bidang ekonomi dan sosial rupanya masih menjadi jurusan favorit siswa peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2014. Terbukti dengan bercokolnya jurusan manajemen sebagai program studi dengan peminat tertinggi sebanyak 144.374, dilanjutkan dengan program studi Akuntansi di peringkat kedua sebanyak 110.851. Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Teknologi Informasi, dan Sistem Informasi menjadi prodi terpopuler setelah Manajemen dan Akuntansi di peringkat ketiga sebanyak 97.775 peserta.

"Melihat kondisi itu, bukan berarti untuk program studi lain sepi peminat atau tak ada yang berminat. Karena data ini hanya dilihat berdasarkan peminat siswa yang ikut SNMPTN. Walaupun banyak yang mengatakan jurusan teknik susah, bukan berarti tak ada yang memilih jurusan tersebut," tutur Ganjar. "Kemungkinan siswa SMA yang ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) malah lebih berminat ke jurusan lain," sambungnya.

Karena SNMPTN merupakan seleksi jalur rapor yang bersifat non tes, bukan berarti ini merupakan jalur satu-satunya untuk menuju PTN yang ingin di capai. Melihat tingkat persaingan yang begitu besar pasti ada yang lolos dan juga ada yang tidak lolos. "Bagi yang tidak lolos, ada pilihan jalur lain yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan Jalur seleksi Mandiri," ujar Erik (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika 2013).
 
 Sumber : http://www.itb.ac.id/news/4372.xhtml

10 Kampus Penerima Peserta SNMPTN Terbanyak!

SNMPTN 2014.

Universitas Brawijaya di Malang menjadi penerima calon mahasiswa melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) terbanyak. Unibraw menerima sekitar 6.056 calon mahasiswa baru.

Ketua Panitia SNMPTN Ganjar Kurnia mengatakan, penerimaan mahasiswa melalui seleksi masuk SNMPTN, sekitar 50 persen dari total daya tampung seluruhnya perguruan tinggi negeri. Sementara itu, sisanya dilakukan ujian tertulis Seleksi Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SMBPTN) serta ujian mandiri.

"Artinya, bila kita sepakat bahwa SNMPTN itu 50 persen, ini adalah 50 persennya (dari daya tampung seluruhnya). Jadi, nanti Brawijaya itu, selain SNMPTN, kurang lebih mereka akan menerima 6.000-an lagi," papar Ganjar, Senin (26/5/2014).

Sama halnya dengan Universitas Brawijaya, Provinsi Jawa Timur, yang menjadi lokasi perguruan tinggi itu juga menjadi provinsi penerima calon mahasiswa terbanyak. Jawa Timur menerima sekitar 19.215 calon mahasiswa.

Adapun 10 besar daftar perguruan tinggi penerima calon mahasiswa asal SNMPTN meliputi:
- Unversitas Brawijaya 6.056
- Universitas Haluoleo 4.019
- Universitas Sumatera Utara 3.746
- Universitas Diponegoro 3.706
- Universitas Riau 3.542
- Universitas Pendidikan Indonesia 3.397
- Universitas Negeri Semarang 3.372
- Universitas Gadjah Mada 3.240
- Universitas Sriwijaya 3.012
- Universitas Malikussaleh 2.832
 
Sumber : 
http://lipsus.kompas.com/snmptn2014/read/2014/05/27/1143528/Nih.10.Kampus.Penerima.Peserta.SNMPTN.Terbanyak.

Sabtu, 24 Mei 2014

Banner Palestina





Jumat, 23 Mei 2014

Bioenergi Berdampak Positif pada Ketahanan Energi, Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan


Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi dan penduduk di Indonesia, ketergantungan terhadap energi pun semakin tinggi. Namun sangat disayangkan, masyarakat masih lebih banyak bergantung pada energi fosil seperti minyak, gas, dan batu bara , padahal cadangan energi tersebut semakin terbatas sementara energi baru terbarukan masih belum dioptimalkan.


Suasana seminar “The Role of Chemical Society in Enviromental Improvement” yang merupakan rangkaian kegiatan Chemistry Fun Days 2014 di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (22/05). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Hal tersebut disampaikan Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Edi Wibowo saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional bertema “The Role of Chemical Society in Enviromental Improvement”. Acara diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad di Bale Santika, kampus Unpad Jatinangor, Kamis (22/05).

Pada kesempatan tersebut Edi menuturkan, energi telah menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Hampir segala aktivitas menggunakan energi. Perubahan perilaku manusia yang sudah semakin modern pun menunjukkan semakin meningkatnya kebutuhan energi. “Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6-6% per tahun dengan pertumbuhan penduduk 1,1-1,2% per tahun. Kebutuhan energi nasional pun tumbuh 7-8 % per tahun,” ungkap Edi.

Edi juga mengungkapkan kondisi energi saat ini, yakni minyak sebanyak 49,7 %, gas 20,1 %, dan batu bara 24, 5%. “Energi baru terbarukan yang kita pakai untuk sumbangsihnya kepada bauran energi nasional baru 5,7%,” ungkap Edi.

Saat ini, sudah ada kebijakan terkait pengembangan energi baru terbarukan yang intinya mendorong prioritas percepatan dan pengembangan energi baru terbarukan. Diantaranya adalah kebijakan konservasi energi dan diversifikasi energi. Konservasi energi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi di sisi suplai dan pemanfaatan, dan diversifikasi energi dilakukan untuk meningkatkan pangsa energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional.

Terkait dengan bioenergi sebagai salah satu sumber energi terbarukan, banyak kelebihan yang diperoleh dibandingkan pemanfaatan energi terbarukan lainnya. Dari sisi bentuk energi final misalnya, bioenergi dapat menghasilkan energi dalam bentuk padat, cair, gas, dan listrik, sementara energi terbarukan lainnya hanya dalam bentuk listrik. Berbeda dengan kebanyakan energi terbarukan yang hanya bisa dimanfaatkan langsung di lokasi, bioenergi dapat disimpan dan ditransportasikan.

Dengan memanfaatkan bioenergi, akan memberikan dampak positif pada segi ketahanan energi, ekonomi dan sosial, serta lingkungan. “Dengan pemanfaatan bioenergi, akan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dari segi ekonomi sosial, akan membantu menghasikan tenaga kerja yang besar,” tutur Edi.

Selain Edi, turut hadir sebagai pembicara pada seminar nasional tersebut Peneliti di Bidang Komposisi Atmosfir Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Ninong Komala, Kepala Bidang Pembatasan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup RI, Agus Saefudin, dan Aktivis Lingkungan Dadan Ramdan.

Seminar nasional ini digelar sebagai bagian dari rangkaian acara Chemistry Fun Days 2014 yang digelar mulai hari ini hingga Minggu (25/05) mendatang. Ditemui di sela-sela acara, Ketua Pelaksana Chemistry Fun Days 2014, Faizky Ramadhan mengungkapkan bahwa selain seminar, juga digelar lomba cerdas tangkas kimia dan lomba karya tulis ilmiah yang diikuti oleh siswa SMA dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, serta lomba fotografi yang diikuti oleh peserta umum.*
Sumber  : http://www.unpad.ac.id/2014/05/bioenergi-berdampak-positif-pada-ketahanan-energi-ekonomi-sosial-dan-lingkungan/

UHF RFID, Teknologi Perpakiran Baru Temuan FT UNS

Tim ICT (Information and Communication Technology) Center FT UNS mengabarkan temuan yang cukup menggembirakan khususnya untuk sistem perparkiran. Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dengan signal Ultra High Frequency (UHF) merupakan temuan baru yang digunakan dalam sistem perparkiran. Mekanisme teknologi ini, setiap pengendara yang masuk akan mendekatkan kartu member miliknya ke mesin pembaca, setelah itu pintu gerbang terbuka. “Sistem perparkiran yang ada di Fakultas Teknik ini merupakan prototype yang nantinya akan diimplementasikan di universitas. Perbedaan mendasar dari perpakiran pada umumnya, kita menggunakan frekuensi radio untuk mendekteksi member yang akan masuk ke dalam parkir,” jelas Yusuf Priyandari , Kepala ICT Center FT UNS.

Sistem parkir baru ini mendukung UNS menjadi green campus karena mereduksi pemakain kertas parkir. Menurut Yusuf dari hasil pengamatannya, kertas yang digunakan untuk kertas parkir setiap bulannya cukup besar. Selain itu sistem ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan kampus karena hanya orang yang memiliki kartu member saja yang bisa masuk. Sedang tamu akan diberi kartu di gerbang masuk dan mengembalikan kartu saat hendak keluar. Sistem ini memungkinkan pihak kampus mengetahui berapa jumlah kendaraan yang masuk lingkungan UNS. Kedepannya, dengan penghitungan volume kendaraan yang masuk, kampus bisa memprediksi luas lahan parkir yang dibutuhkan UNS di masa yang akan datang. Teknologi UHF RFID ini rupanya tidak hanya digunakan untuk sistem perparkiran. Yusuf menjelaskan dengan teknologi ini bisa digunakan saat presensi kehadiran di seminar-seminar. “Dengan mendekatkan kartu, mesin dapat membaca berapa peserta yang datang dalam waktu yang singkat,” ujar Yusuf. Kedepannya, tim berharap bisa mengembangkan mesin pembaca yang mampu mengidentifikasi dari sudut 360 derajad sehingga lebih efisien. Sistem UHF RFID ini siap diluncurkan dalam waktu dekat.
 
 
Sumber :
http://uns.ac.id/id/uns-update/uhf-rfid-teknologi-perparkiran-baru-temuan-ft-uns.html

Selasa, 20 Mei 2014

Ini Dia 25 Peraih Nilai UN SMA Tertinggi Bidang IPA dan IPS


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan siswa-siswi SMU peraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi. Ini dia 25 besar peraih nilai UN tertinggi di bidang IPA dan IPS.

"Jadi ini ada peringkat satu sampai dua puluh lima dari tingkat SMA yang IPA dan IPS se-Indonesia. Nah yang nilai ini, itu nilai murni UN, jadi ditotal 6 pelajaran jadinya segitu" ujar Mendikbud M Nuh di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014).

"Kita bisa lihat wilayahnya merata dan jangan dibilang kalau di luar Jakarta nilainya jelek-jelek. Nyatanya mereka juga bisa masuk ke peringkat ini," imbuh dia.

Berikut peringkatnya:

SMA IPA

1. Ryan Aditya Moniaga 58.05 DKI SMA KANISIUS
2. Annisa Azalia Herwandani 57.65 JABAR SMA NEGERI 2 BANDUNG, KOTA BANDUNG
3. Hashina Zulfa 57.65 DIY SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
4. Sulistia Fitriaty 57.45 DKI SMA NEGERI 39
5. Fenita Adina Santoso 57.35 JATENG SMA NEGERI 1 PEKALONGAN
6. Felix Utama 57.30 DKI SMA KRISTEN 1 BPK PENABUR
7. A Istri Citra Larasati 57.25 BALI SMA NEGERI 1 DENPASAR
8. Alief Moulana 57.20 JABAR SMA PRIBADI, KOTA BANDUNG
9. Fitra Febrina 57.20 SUMUT SMA NEGERI 1 MEDAN
10. Ranisa Larasati 57.05 JABAR SMA NEGERI 2 BANDUNG, KOTA BANDUNG
11. Christine 56.95 SUMUT SMA SWASTA DJUWITA MEDAN
12. Santi Rahayu 56.90 DKI SMA KRISTEN 1 BPK PENABUR
13. I Kadek Dwi Putra Diatmika 56.90 BALI SMA NEGERI 1 DENPASAR
14. Dominicus Untariady 56.85 BANTEN SMA SANTA LAURENSIA
15. Samodero Mahardika Patria 56.80 DKI SMA NEGERI 78
16. Kresna Aditya Raharja 56.80 JATENG SMA KARANGTURI
17. Sri Wulan Astuti 56.80 SUMUT SMA NEGERI 2 MEDAN
18. Eveline Yuniarti 56.80 BANTEN SMA SANTA URSULA BSD
19. Gerhard Arya Wardana 56.70 DKI SMA KANISIUS
20. Ricky Gunawan 56.65 DKI SMA KRISTEN IPEKA SUNTER
21. David Tangi 56.65 SUMUT SMA SWASTA SUTOMO 1 MEDAN
22. Muhammad Fahmi Gozal H 56.65 BANTEN MA NEGERI INSAN CENDEKIA SERPONG
23. Muhammad Arif Hidayat 56.60 JABAR SMA PESANTREN UNGGUL AL BAYAN, KABUPATEN SUKABUMI
24. Dewi Sartika 56.60 SUMUT SMA SWASTA SUTOMO 2 MEDAN
25 Grace Mananda Hutabarat 56.60 BANTEN SMA KRISTEN PENABUR GADING SERPONG


SMA IPS:

1. Nur Afifah Widyaningrum 55.85 DIY SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
2. Rikko Sajjad Nuir 55.70 DIY SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
3. Afdhal Nur Muhammad Daulay 55.50 SUMUT SMA NEGERI 1 MATAULI PANDAN
4. Fauzan Alfiansyah Hasibuan 55.40 SUMUT SMA NEGERI 1 MATAULI PANDAN
5. Clara Feliciani Sesiawan 55.35 BANTEN SMA SANTA URSULA BSD
6. Utami Ratnasari 55.25 BALI SMA NEGERI 4 DENPASAR
7. Aprillia Dwi Harjanti 55.05 JATENG SMA NEGERI 1 KUDUS
8. Dinda Dea Pramaputri 54.95 DKI SMA NEGERI 70
9. Margaretha Silia Kurnia Herin 54.95 JABAR SMA NEGERI 1 DEPOK
10. Naruti Afifah 54.95 JATENG SMA NEGERI 3 SURAKARTA
11. Hillary Johnson 54.95 BANTEN SMA SANTA URSULA BSD
12. Nala Mazia 54.90 JATENG SMA NEGERI 1 MAGELANG
13. Elisabet 54.85 JABAR SMA KRISTEN 3 BINA BAKTI
14. Hendra Ripin 54.80 SUMUT SMA SWASTA PANGLIMA POLEM RANTAU PRAPAT
15. Muhammad Faizal Pradhana Putra Masemi 54.75 DKI SMA NEGERI 39
16. Anindita Nur Annisa 54.70 DKI SMA NEGERI 28
17. Sofi Nabila 54.70 DIY SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA
18. Assyifa Szami Ilman 54.65 DKI SMA ISLAM AL-AZHAR 1
19. Ahmad Zaky Darmawan 54.60 BANTEN MA NEGERI INSAN CENDEKIA SERPONG
20. Michelle Siaril 54.55 DKI SMA KRISTEN IPEKA PURI INDAH
21. Claudia Juliana 54.55 JABAR SMA KRISTEN 1 BPK PENABUR, KOTA BANDUNG
22. Indah Rizfa Hannanah 54.40 DKI SMA NEGERI 28
23. Rizal Bintang Rahani 54.40 DIY SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
24. Stanisla Kostka 54.40 BANTEN SMA KRISTEN PENABUR GADING SERPONG
25. Fathia Oktaviana Fadila 54.35 DKI SMA NEGERI 28
 
Sumber : 
http://news.detik.com/read/2014/05/19/134114/2585863/10/ini-dia-25-peraih-nilai-un-sma-tertinggi-bidang-ipa-dan-ips

Ketika Gigi Sakit, Letak Sumber Sakitnya Dimana?

Sakit Gigi (ilustrasi) - (Foto: senyumku.com)

Pertanyaan:

Assalaamu’alaikum wrwb

Pak dr. Ibnu di dakwatuna, gigi saya terasa sakit. Rasanya berdenyut – denyut. Naik turun kadang sakit kadang tidak. Sebenarnya gigi itu kan bentuknya keras, rasa sakit itu berasal dari mana ? Seperti nya ada di bawah gigi saya rasa sakit tersebut.

Saya kumur – kumur air garam, lalu rasa sakit menjadi hilang. Namun kadang – kadang timbul lagi. Mohon penjelasannya dok. Terima kasih atas keterangan dr. Ibnu

Wassalaamu’alaikum wrwb

Dicky Chandra – Duta Indah Bekasi



Jawaban:

Wa’alaikum salam wrwb

Saudara Dicky Chandra di Duta Indah Bekasi, terima kasih atas akses nya ke dakwatuna.com, semoga Allah memberikan kesembuhan hingga terbebas dari rasa sakit.

Gigi sakit bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari sisa makanan yang mengendap hingga menjadi sarang bakteri, sisa akar gigi yang patah dan lain sebagainya. Namun nampaknya yang ditanyakan Saudara Dicky adalah sakit gigi berdenyut letak sakit nya pada gigi ada dimana.

Netters dakwatuna di mana pun Anda berada, asal muasal sakit gigi datang dari syaraf gigi. Isi syaraf gigi adalah pembuluh darah. Ia merupakan asupan makanan pada gigi.

Jika gigi terasa berdenyut – denyut, maka area inilah yang sakit dan ngilu. Sensasi rasa berasal sakit dari syaraf yang membengkak. Selama gigi itu sehat, maka syaraf ini pun tidak akan mengalami ngilu atau nyeri. Keberadaan syaraf gigi bisa dilihat pada foto yang ada.

Netters sekalian, kumur – kumur air garam memang bisa menghilangkan rasa sakit. Namun hal tersebut hanya sementara. Karena sesungguhnya belum mengobati penyakit itu sendiri.

Apa yang terjadi terhadap gigi saudara Dicky memang sebaiknya di konsultasi kan ke dokter. Hingga bisa di analisa secara jelas dan di rawat hingga sembuh.

Demikian penjelasan saya. Semoga ada manfaatnya.

Akhirul kalam,

Wassalaamu’alaikum wrwb

drg. Ibnu Adrian, MARS.

Kirimkan email pertanyaan ke: ibnuhana.klinikgigi@gmail.com

Sumber: 

Walaupun Sudah Diobati, Mengapa Gigi ini Tetap Sakit?

Pengobatan dan Perawatan Gigi (ilustrasi) - (bergandengantangan.wordpress.com)

Pertanyaan :

Assalamu’alaikum Wr,Wb.

Bu dr. Hanna yang saya hormati, saya mempunyai kakak ipar yang mempunyai sakit gigi. Gigi kakak saya lepas kemudian menimbulkan bengkak. hal tersebut sudah lama terjadi yaitu sekitar 2 minggu yang lalu.

Sudah dicoba dengan berobat cara pengobatan tradisional didapat dari internet dan juga sudah langsung konsultasi ke dokter. Namun walhasil, sakit gigi dan bengkak yang dirasakan tidak kunjung sembuh.

Bu dokter Hanna ,mohon penjelasannya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Feni Rahmawati



Jawaban :

Wa’alaikum salam wrwb

Bu Feni Rahmawati yang saya hormati, semoga Allah memberikan kesembuhan pada gig kakak ibu. Semoga juga diberi karunia kesabaran , karena sakit gigi memang tidak nyaman.

Netters sekalian, sebenarnya gigi tidak ada yang bengkak. Area bengkak sebenarnya adalah gusi. Hal ini terjadi karena ada lubang yang sudah dalam hingga mengenai saraf gigi. Jika sudah seperti itu harus melalui perawatan saluran akar di dokter gigi.

Memang tidak langsung sembuh, karena perawatan ke dokter gigi bisa dengan kurang lebih 2 sampai 3 kali kunjungan. Selama masa perawatan bisa saja gigi masih tetap sakit. Karena memang masih dalam taraf pengobatan.

Jika ada tambalan gigi, maka tambalan gigi yang diberikan juga merupakan tambalan obat. Bukan tambalan permanen. Karena sedang diobati, wajar jika gigi masih terasa sakit. Jika gigi sudah tidak sakit lagi, maka tambalan di ganti menjadi tambalan permanen.

Bu Feni, keadaan ini bisa juga terjadi karena sudah ada infeksi yang mengakibatkan nanah. Nanah merupakan produk dari infeksi. Nanah ( abses ) inilah yang menyebabkan gusi menjadi bengkak. Hingga rasa sakit berdenyut – denyut yang berkepanjangan

Demikian penjelasan saya. Semoga ada manfaatnya.

Akhirul kalam,

Wassalaamu’alaikum wr.wb.

drg. Hanna Djauharie

Kirimkan email pertanyaan ke: ibnuhana.klinikgigi@gmail.com

Sumber: 

Konsumsi Ikan Laut, Antara Keuntungan dan Ancaman

Ilustrasi. (inet)

Mungkin bila kita lakukan survei tentang preferensi makanan antara ikan laut dengan daging atau telur, akan lebih banyak responden yang memilih ikan laut. Jika pun ada yang mengatakan menghindari olahan ikan laut, penyebabnya mungkin hanyalah alergi atau bau yang amis. Olahan beragam ikan laut memang seringkali lebih menggugah selera dibanding olahan daging-dagingan yang lain. Olahan yang tepat juga mampu menghindarkan bau amis dari tubuh ikan sehingga semakin lezat untuk dinikmati. Tidak hanya itu, dari segi kualitas gizi ikan laut memiliki lebih banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh sumber protein hewani lain, sehingga tidak salah memang jika ikan laut lebih dipilih.

Produk perikanan, khususnya ikan laut memiliki banyak kelebihan dibandingkan produk hewani lain. Diantaranya adalah mengandung protein tinggi dengan nilai biologis mencapai 90% serta jaringan ikat sedikit sehingga mudah dicerna. Ikan laut juga mengandung asam amino dengan pola hampir sama dengan asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia. Mutu gizi ikan hampir setingkat dengan makanan sumber protein hewani lain yang berasal dari ternak dan olahannya. Daging ikan mengandung protein 18.0-30.0 % serta lemak 0.1-2.2 %. Lemak yang terkandung dalam ikan laut adalah asam-asam lemak tak jenuh yang terdiri dari asam lemak linolenat (ω-3) dan linoleat (ω -6) serta kolesterol yang sangat rendah. Hal ini membuat ikan laut aman dikonsumsi oleh siapapun, termasuk penderita penyakit kardiovaskular. Sejumlah mineral seperti K, Cl, P, S, Mg, Ca, Fe, Ma, Zn, F, Ar, Cu, serta vitamin A dan D juga terkandung dalam ikan laut dengan jumlah yang cukup (Suhartini dan Hidayat 2005). Setiap jenis ikan laut memiliki karakteristik tersendiri dalam hal kandungan gizinya. Sebagai contoh ikan laut jenis Salmon, Cakalang, dan Tuna, memiliki kandungan lemak tak jenuh ω-3 dan ω-6 yang tinggi. Sedangkan ikan Teri memiliki kandungan iodium dan zat kapur (Ca) yang tinggi (Ditjen KKP 2004).

Kelebihan lain yang diperoleh dengan mengonsumsi ikan laut adalah asam lemak ω-3 dan ω-6 yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam pembentukan kecerdasan. Omega-3 yang dalam diet mudah diperoleh melalui ikan laut dan berbagai seafood yang lain adalah zat gizi esensial yang menjadi komponen struktural pada pertumbuhan dan perkembangan otak (Khomsan 2002). Konsumsi makanan mengandung ω-3 DHA pada masa kehamilan berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan kognitif dan visual yang lebih baik pada anak-anak yang dilahirkannya (Fernandez et al. 1999; Etschmann 2007; Oken et al. 2008). Penelitian juga membuktikan bahwa prestasi belajar anak-anak daerah pantai yang sehari-harinya mengonsumsi ikan laut lebih tinggi dibanding anak-anak daerah pegunungan yang jauh aksesnya dari ikan laut (Farida & Roosita 2012). Tidak hanya itu, interaksi zat-zat gizi yang terdapat dalam tubuh ikan yakni berbagai mineral dan asam-asam lemak tidak jenuh, turut membantu kesehatan jantung sehingga mengurangi resiko penyakit CVD (cardiovaskular disease). Hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian kepada orang-orang Eskimo dan orang-orang Jepang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi ikan laut, prevalensi CVD diantara mereka sangatlah rendah (Ka He 2009).

Namun, dewasa ini paradigma tersebut sudah mulai sedikit tergeser seiring dengan meningkatnya pencemaran laut oleh logam berat dan berbagai limbah industri yang berbahaya. Ikan laut segar maupun yang telah diawetkan dengan pengasinan sama-sama patut diwaspadai. Banyak media yang meliput kejadian keracunan akibat ikan yang diawetkan. Pengawetan ikan laut bukan lagi menggunakan garam murni tetapi juga disemprot pestisida (semisal obat pembasmi nyamuk) atau boraks dan formalin.

Membeli ikan laut segar juga perlu diwaspadai dari perairan mana ikan-ikan tersebut ditangkap. Jangan membeli ikan laut yang ditangkap dari perairan yang dekat dengan lokasi perindustrian atau tambang karena dapat dipastikan perairan di sekitar tempat tersebut sudah tercemar. Seperti kasus yang pernah terjadi di sekitar Teluk Donggala, Poso, misalnya. Warga mengalami keracunan akibat mengonsumsi ikan laut segar yang hidup di perairan yang tercemar oleh limbah industri penyamakan kulit. Ikan laut yang ditangkap di perairan Jakarta misalnya, juga sangat perlu diwaspadai mengingat melimpahnya jumlah industri di Jakarta yang mana dapat dipastikan sebagian besar limbah dibuang di laut sekitarnya.

Dr Toto Sudargo, SKM, M.Kes, dosen Gizi dan Kesehatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta bahkan menempatkan ikan laut sebagai bahan pangan yang paling rawan pencemaran. “Pencemaran saat ikan masih hidup, ketika diawetkan, maupun ketika diolah. Efek samping pencemaran oleh logam berat atau zat-zat berbahaya lain (pestisida, boraks, formalin) juga tidak tampak saat ini. Tapi sepuluh atau dua puluh tahun mendatang, karena zat zat tersebut sifatnya akumulatif, merusakkan organ-organ dan sisten dalam tubuh secara perlahan dalam jangka waktu yang lama. Seperti penyakit kanker, kerusakan hati dan ginjal, atau kegagalan pembentukan otak dan syaraf pada keturunannya. Hati-hati, terutama bagi wanita. Karena zat-zat berbahaya tersebut akan dilimpahkan juga pada anak-anaknya nanti melalui saluran plasenta ketika hamil dan air susu ketika menyusui.

Sumber: 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites